1. Berisiko Terkena Asma
Kontraksi selama persalinan membantu mempersiapkan paru-paru bayi untuk pernafasan setelah lahiran. Anak yang lahir melalui operasi sesar mungkin mengalami sejumlah masalah pernapasan setelah lahir. Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi yang dilahirkan melalui operasi dapat mengembangkan asma pada tahap akhir kehidupan mereka.
Telah ditemukan bahwa bayi-bayi ini memiliki jenis bakteri tertentu di usus mereka yang kemudian dapat mengembangkan risiko asma anak-anak atau masalah pernapasan dan alergi lainnya. Kurangnya paparan mikroba di jalan lahir mengganggu perkembangan sistem kekebalan bayi yang secara drastis meningkatkan gravitasi risiko bayi mengembangkan asma dan alergi lainnya.
2. Meningkatkan Risiko Obesitas
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang dilahirkan melalui sesar lebih rentan terkena obesitas masa kecil. Dalam sebuah penelitian, hampir semua bayi yang melalui persalinan bedah ternyata kelebihan berat badan atau obesitas. Indeks massa tubuh mereka ternyata relatif lebih tinggi daripada bayi yang lahir dengan vaginal. Penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan etnisitas, jenis kelamin, berat lahir bayi, usia ibu, menyusui, antibiotik gestasional dan jenis persalinan, yang pada akhirnya menyimpulkan bahwa c-section meningkatkan risiko obesitas masa anak hingga 46%.
3. Berisiko Terkena Diabetes Tipe 1
Terlepas dari dua masalah kesehatan yang disebutkan di atas, penyakit kronis lain yang mungkin dihadapi anak adalah diabetes tipe 1 yang juga dikenal sebagai diabetes anak-anak, karena mereka bertambah tua dalam kehidupan mereka. Padahal jumlahnya hampir 20% lebih bila dibandingkan dengan bayi yang lahir normal. Kemungkinan penyebabnya mungkin lagi adalah sistem imunitas yang dikembangkan yang menyebabkan kerusakan sel beta yang menghasilkan insulin. Ketidakseimbangan insulin ini menyebabkan regulasi kadar glukosa dalam darah pada akhirnya mengarah pada penyakit ini.