Payudara yang berisi ASI memang harus lebih diperhatikan karena jika payudara penuh maka akan terasa sakit yang bisa berujung pada payudara bengkak. Umumnya, ibu menyusui yang mengalami kendala tersebut maka payudaranya akan mengeras, terasa sakit, tegang, puting mengkilat, ASI tidak mengalir serta timbul kemerahan disekitar payudara.
Rasa sakit saat payudara bengkak menjadi alasan para ibu untuk menghentikan sejenak pemberian ASI pada anak. Padahal untuk mengatasi pembengkakan, kamu harus tetap berusaha agar ASI dapat mengalir. Jika ibu menghentikan memberikan ASI, selain asupan ASI tidak tercukupi juga dapat menimbulkan mastitis.
Mastitis adalah kondisi dimana terjadinya peradangan pada payudara. Penyebab mastitis pada ibu menyusui biasanya disebabkan karena intensitas pemberian ASI kepada bayi yang tidak sering atau sedikit, jaringan payudara mengalami kerusakan akibat trauma, adanya bakteri yang masuk melalui puting dan juga aliran ASi yang tidak bekerja secara efektif.
Lalu bagaimana cara membedakan payudara bengkak dan infeksi payudara atau mastitis saat menyusui?
1. Gejala
Ibu yang mengalami mastitis biasanya kulit payudara akan memerah, terjadi hanya pada satu payudara, nyeri yang sangat hebat, demam dan juga payudara yang tetap terasa keras walaupun ASI sudah dikeluarkan.
Sedangkan ibu yang mengalami payudara bengkak biasanya payudara akan terasa kosong dan tidak keras saat ASI sudah dikeluarkan, nyeri terjadi pada kedua payudara dan payudara terasa bengkak di seluruh bagian payudara.
Mastitis pada ibu menyusui biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti bakteri yang berasal dari mulut bayi atau permukaan kulit payudara. Bakteri yang masuk melalui puting payudara dapat menyebabkan infeksi jaringan payudara. Selain itu, saluran ASI yang tersumbat cukup lama juga menjadi salah satu penyebab ibu mengalami mastitis. Bahkan, menyusui hanya dengan satu payudara dan penggunaan bra yang terlalu ketat juga bisa menjadi penyebab mastitis.
Sedangkan pada ibu yang mengalami bengkak payudara saat menyusui biasanya disebabkan karena payudara yang sudah terlalu penuh dan tidak segera dikeluarkan dan luka pada puting payudara karena bayi salah saat menyusu.
Agar proses menyusui bayi berjalan dengan lancar sebaiknya ibu segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Selain dapat membuat ibu terasa nyaman, bayi pun tidak mengalami kekurangan ASI.