Meningkatkan Risiko Infeksi Akibat Bakteri
Ya, salah satu fungsi bulu-bulu miss V adalah melindungi vagina dari bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Bulu-bulu miss V akan menahan bakteri tersebut sehingga tidak akan bisa masuk ke dalam organ kewanitaanmu. Nah, dengan kondisi bulu-bulu miss V yang dicukur, kamu tidak lagi memiliki pelindung bakteri. Jadi, jangan terkejut bila kamu menjadi sangat mudah menderita infeksi miss V akibat bakteri.
Membakar Kulit Area Miss V
Kulit area miss V itu sangat sensitif lho, Moms. Sehingga, jika menggunakan krim waxing miss V yang tidak tepat untuk menghilangkan bulu-bulu, kulit area vagina mungkin bisa memerah, terbakar, bahkan iritasi. Pastikan krim waxing miss V yang kamu gunakan cocok untuk kulitmu, Moms!
Meningkatkan Risiko Penyebaran Infeksi Seksual (STI)
Infeksi Seksual (STI) seperti Molluscum Contagiosum, Genital Herpes, dan Human Papillomavirus (HPV), dapat tersebar melalui kontak kulit atau skin-to skin, lho. Jika mencukur bulu-bulu vagina, tidak ada lagi bulu-bulu yang dapat melindungi kamu dari kontak skin-to-skin dengan penderita enfeksi seksual. Selain itu, jika kamu mengalami luka setelah mencukur atau melakukan waxing pada bulu-bulu vagina, kamu sangat berisiko tertular HIV melalui luka tersebut, Moms! Jadi, berhati-hati ya.
Infeksi Akibat Bulu yang Baru Tumbuh
Setiap kali kamu mencukur bulu-bulu miss V, itu berarti kamu memberikan kesempatan pada bulu-bulu tersebut untuk tumbuh kembali. Bulu-bulu yang baru tumbuh ini super halus dan rapuh, sehingga bulu-bulu ini biasanya akan terjebak di dalam kulit sehingga tidak dapat tumbuh ke luar permukaan kulit. Nah, kondisi bulu-bulu miss V yang terjebak di dalam permukaan kulit berisiko membuatmu mengalami bintik-bintik iritasi kulit yang dapat menginfeksi kulit.
Artikel dari: http://beautynesia.id/17706