1. Menerima Kenyataan bahwa Anak Tidak Sempurna seperti Anak Lain
Memang tidak mudah menerima bahwa ada sesuatu yang tidak normal pada diri anak. Namun, membenci anak karena kondisinya malah akan berdampak buruk. Seorang anak yang merasakan kebencian orang tuanya dan pesimis mereka tentang hidupnya, tidak akan membuatnya bersemangat dan percaya diri. Agar seorang anak merasa diterima dan didukung, orang tua perlu yakin akan kemampuan anaknya. Begitu orang tua belajar untuk melihat karunia ADHD, hal-hal seperti energi luar, kreativitas, dan keterampilan interpersonal akan terlihat dalam diri anak mereka.
source: https://www.teachchildrenmeditation.com
2. Jangan Percaya Ketika Orang Mengatakan Anak Tidak Mampu
Anak-anak dengan ADHD dapat berhasil jika mereka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Memang benar bahwa pikiran anak dengan ADHD bekerja secara berbeda. Namun di balik itu, ia pasti memiliki kemampuan untuk belajar dan berhasil seperti anak lainnya. Oleh karena jangan pernah percaya apabila seseorang mengatakan bahwa anak tidak mampu atau tidak bisa melakukan berbagai hal. Percayalah pada kemampuan anak dan bantu ia mengeksplorasi kemampuannya itu.
source: https://www.irishtimes.com
3. Jangan Pernah Menghukum Anak karena Perilaku yang Tidak Dapat Ia Kendalikan
Saat Moms meminta untuk merapikan mainan yang telah dipakainya, namun anak menolak, maka jangan buru-buru memarahi ataupun menghukumnya. Dalam banyak kasus, anak dengan ADHD gagal mematuhi bukan karena ia menentang, tetapi hanya karena terganggu melakukan tugas yang Moms suruh. Anak ADHD memiliki gejala distractibility yaitu sesuatu yang mungkin tidak dapat ia kendalikan. Ketika Moms berulang kali menghukum seorang anak karena perilaku yang tidak dapat dikendalikan, akan menyebabkan anak merasa gagal.
source: https://www.myadhd.co.za
4. Jangan Terlalu Cepat Mengatakan "Tidak"
Bagaimana respon anak ketika Moms mengatakan 'tidak' kepadanya? Kebanyakan anak kemungkinan memberontak dan menangis. Nah, sama halnya ketika mengucapkan kata ini kepada anak ADHD.
Oleh karena itu, sebaiknya Moms mengontrol penggunaan kata tidak selama berkomunikasi dengan anak. Misalnya, saat anak meminta es krim, maka gantilah kata tidak misalnya dengan "Ya, kamu bisa mendapatkan es krim setelah bermain-main ya!"
Nah, untuk kata "tidak" sendiri, Moms bisa mengucapkannya saat anak melakukan hal berbahaya atau tidak pantas.
Oleh karena itu, sebaiknya Moms mengontrol penggunaan kata tidak selama berkomunikasi dengan anak. Misalnya, saat anak meminta es krim, maka gantilah kata tidak misalnya dengan "Ya, kamu bisa mendapatkan es krim setelah bermain-main ya!"
Nah, untuk kata "tidak" sendiri, Moms bisa mengucapkannya saat anak melakukan hal berbahaya atau tidak pantas.
source: https://www.livestrong.com
5. Fokus pada Perilaku Positif Anak
Kadangkala orangtua hanya fokus pada hal-hal negatif yang dilakukan anak dan melupakan hal-hal positif atau yang baik dilakukannya. Hal ini keliru, Moms. Perhatikanlah juga perilaku positif anak ADHD dan jangan segan memberikan pujian padanya.
Selain itu, selama membesarkan anak tunjukkanlah perilaku positif untuk ditirunya dan luangkan lebih banyak waktu bersama. Misalnya, menemani bersepeda, bermain ke taman, menonton di bioskop, jalan-jalan ke mal dans sebagainya. Semakin banyak waktu yang kalian habiskan bersama, maka bonding semakin kuat begitu juga Moms akan semakin memahami perilaku anak.
Selain itu, selama membesarkan anak tunjukkanlah perilaku positif untuk ditirunya dan luangkan lebih banyak waktu bersama. Misalnya, menemani bersepeda, bermain ke taman, menonton di bioskop, jalan-jalan ke mal dans sebagainya. Semakin banyak waktu yang kalian habiskan bersama, maka bonding semakin kuat begitu juga Moms akan semakin memahami perilaku anak.
source: https://www.theclinicondupont.com