Pada dasarnya keguguran diklasifikasikan 2 macam, yaitu keguguran provakastus atau keguguran disengaja dan keguguran spontan atau tidak disengaja dan semata-mata terjadi secara alami. Nah, di sini kita akan membahas tentang jenis-jenis keguguran spontan.
Simak penjelasannya yuk!
1. Abortus Komplet (Keguguran Lengkap)
Keguguran komplet adalah seluruh janin telah dikeluarkan secara lengkap, sehingga rahim menjadi kosong. Biasanya pada kondisi keguguran komplet, pendarahan yang terjadi cukup sedikit.
Simak penjelasannya yuk!
1. Abortus Komplet (Keguguran Lengkap)
Keguguran komplet adalah seluruh janin telah dikeluarkan secara lengkap, sehingga rahim menjadi kosong. Biasanya pada kondisi keguguran komplet, pendarahan yang terjadi cukup sedikit.
source: https://www.huffingtonpost.co.uk
2. Abortus Inkomplet (Keguguran Bersisa)
Keguguran ini terjadi dengan kondisi hanya sebagian janin yang dikeluarkan dan sebagian lagi masih di dalam rahim, termasuk plasenta.
Keguguran ini terjadi dengan kondisi hanya sebagian janin yang dikeluarkan dan sebagian lagi masih di dalam rahim, termasuk plasenta.
3. Abortus Insipiens (Keguguran Sedang Berlangsung)
Keguguran insipiens adalah keguguran yang sedang berlangsung di mana seluruh janin masih di dalam rahim, namun serviks telah berubah menjadi mendatar. Pada kondisi ini, ibu sudah tidak bisa mempertahankan kehamilannya.
4. Abortus Iminens
Pada keguguran iminens, ibu hamil telah mengalami tanda-tanda keguguran seperti perdarahan namun jalan lahir masih tertutup dan janin masih dalam kondisi cukup baik di dalam rahim. Kehamilan masih tetap bisa dilanjutkan, dengan pemberian obat dan bed rest.
Keguguran insipiens adalah keguguran yang sedang berlangsung di mana seluruh janin masih di dalam rahim, namun serviks telah berubah menjadi mendatar. Pada kondisi ini, ibu sudah tidak bisa mempertahankan kehamilannya.
4. Abortus Iminens
Pada keguguran iminens, ibu hamil telah mengalami tanda-tanda keguguran seperti perdarahan namun jalan lahir masih tertutup dan janin masih dalam kondisi cukup baik di dalam rahim. Kehamilan masih tetap bisa dilanjutkan, dengan pemberian obat dan bed rest.
source: https://hellokhunmor.com
5. Missed Abortion
Missed abortion adalah kondisi keguguran di mana janin telah meninggal di dalam rahim, namun tidak dikeluarkan atau tetap tinggal di dalam selama 2 bulan atau lebih. Biasanya setelah 2 bulan, janin akan keluar dengan sendirinya atau dikeluarkan dengan bantuan medis.
6. Abortus Habitualis atau Keguguran Berulang
Keguguran ini terjadi pada ibu secara berturut-turut sebanyak 3 kali atau lebih.
7. Abortus Infeksiosus dan Abortus Septik
Keguguran infeksious terjadi karena adanya infeksi pada genital, sementara abortus septik terjadi disertai dengan infeksi berat dengan peyebaran kuman ke dalam peredaran darah atau peritoneum.
Missed abortion adalah kondisi keguguran di mana janin telah meninggal di dalam rahim, namun tidak dikeluarkan atau tetap tinggal di dalam selama 2 bulan atau lebih. Biasanya setelah 2 bulan, janin akan keluar dengan sendirinya atau dikeluarkan dengan bantuan medis.
6. Abortus Habitualis atau Keguguran Berulang
Keguguran ini terjadi pada ibu secara berturut-turut sebanyak 3 kali atau lebih.
7. Abortus Infeksiosus dan Abortus Septik
Keguguran infeksious terjadi karena adanya infeksi pada genital, sementara abortus septik terjadi disertai dengan infeksi berat dengan peyebaran kuman ke dalam peredaran darah atau peritoneum.
source: https://www.spineuniverse.com
Nah, itu dia beberapa jenis keguguran yang sering terjadi Moms. Waspada ya mulai sekarang dan selalu rutin cek kondisi kehamilan serta janin Moms.