Sesuai namanya, water birth adalah proses persalinan yang dilakukan di dalam kolam atau bak khusus berisi air dengan pengawasan tenaga medis profesional. Metode ini dimaksudkan untuk menjaga agar lingkungan bayi setelah lahir tetap serupa dengan lingkungan kantung ketuban selama janin berada dalam kandungan. Selain itu, melahirkan dalam air hangat dianggap lebih menenangkan dan membuat rileks calon ibu, sehingga memudahkan proses persalinan. Bahkan, berkurangnya tingkat stres membuat tubuh memproduksi endorfin secara alami, yang befungsi sebagai pereda rasa sakit.
Water birth diterapkan dalam dua cara. Pertama, calon ibu berada dalam air selama tahap pertama persalinan, yaitu sejak kontraksi hingga terjadi dilatasi (pembukaan) serviks. Kedua, calon ibu tetap berada dalam air hingga proses persalinan selesai.
The American College of Obstetricians and Gynecologists berpendapat bahwa tahap pertama persalinan yang dilakukan dengan metode water birth dapat memberi manfaat positif, seperti yang dikutip dari WebMD.
Namun, para pakar belum memutuskan apakah water birth akan bermanfaat untuk persalinan pada tahap kedua. Berada di luar air untuk tahap kedua persalinan adalah langkah antisipasi apabila calon ibu perlu dipindahkan, misalnya ketika harus melakukan C-section medadak, ungkap juru bicara ACOG, Aaron Caughey, MD seperti yang dikutip dari WebMD.
Masih bimbang? Selalu konsultasikan rencana persalinan, dan metode yang kamu pertimbangkan kepada dokter kandungan. Tenaga medis profesional dapat menjelaskan pro-kontra metode water birth sesuai dengan kondisi kehamilanmu.