Menggendong bayi merupakan kegiatan yang menjadi kebiasaan dalam keseharian para orang tua. Saat ini menggendong bayi bahkan menjadi tren dengan banyak pilahn jenis alat gendong bayi, mulai dari brand biasa sampai menghabiskan biaya yang luar biasa. Kendati menggendong bayi juga satu cara untuk mempererat ikatan bayi dengan orang tuanya. Tapi, bukan hal itu saja yang penting, melainkan Moms juga harus memahami betul cara menggendong bayi yang benar, karena bagi masyarakat Indonesia sendiri masih banyak orang tua yang lebih percaya akan mitos.
Katakan saja cara menggendong bayi dengan posisi bayi yang tidak boleh mengangkang. Mitos tersebut mempengaruhi pikiran orang tua bahwa dengan cara tersebut nantinya si kecil akan berjalan mengangkang, berjalan membentuk guruf o atau ada lagi yang mengatakan si kecil akan bungkuk.
Faktanya, kaki bayi yang baru kahir tidak boleh diluruskan lho, Moms. Kenapa? Posisi kaki bayi yang baru lahir membentuk seperti layaknya kaki kodok, ketika para orang tua memaksakan untuk meluruskan kakinya, hal yang paling dikhawatirkan adalah kelainan tulang yang disebabkan sendi kaki yang bergeser. Orang tua harus mengerti bahwa seiring pertuumbuhannya kaki bayi akan berubah lurus dengan sendirinya melalui proses seperti merangkak, berdiri dan kemudian berlari.

Nah, Moms juga perlu mengetahui cara menggendong bayi sesuai dengan kategori usianya dikarenakan anak memiliki kebutuhan dan kemampuan sesuai dengan usianya. Pada usia nol sampai tiga bulan, karena tulang bayi masih sangat lemah maka cara terbaik dengan membaringkan bayi di lengan orang tuanya. Posisi tangan orang tua menopang bagian leher, punggung dan pantatnya.

Pada usia empat bulan, sebenarnya tidak jauh dengan cara sebelumnya, hanya saja ada baiknya jika sesekali membuatnya duduk dipangkuan dengan bersandar di dada orang tuanya. Berbeda dengan usia lima bulan, si kecil sudang bisa digendong di pinggang dengan posisi kaki bayi yang melingkar di pinggul. Nah, setelah enam bulan si kecil sudah bisa digendong di punggung, karena pada fase ini bayi sudah bisa menopang kepalanya.

Cara-cara merawat bayi seperti inilah yang kemudian harus dipahami orang tua yang baru memiliki seorang anak, supaya tidak terjadi risiko-risiko yang tidak baik pada si kecil. Secara psikologis, orang tua juga tidak boleh memiliki kekhawatiran yang terlalu berlebihan, karena akan menyebakan si kecil tidak nyaman berhubung kegiatan ini merupakan cara mempererat ikatan batin anatara bayi dan orang tuanya. Yuk pelajari dari sekarang, Moms!