Faktor Penyebab Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini sebelum melahirkan terbilang amat berbahaya, baik bagi Moms maupun janin. Maka Moms perlu memerhatikan berbagai penyebab ketuban pecah dini berikut ini agar bisa menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
- Stres pada saat menjalani kehamilan.
- Merokok pada saat sedang hamil.
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
- Berat badan ibu terlalu rendah.
- Perdarahan pada vagina saat hamil.
- Trauma yang disebabkan kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.
- Infeksi rahim, leher rahim, atau vagina. Hal inilah yang paling sering terjadi sebagai penyebab ketuban pecah dini.

Bahaya Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini dapat membahayakan Moms dan janin karena menyebabkan berbagai hal seperti:
- Keputihan yang tidak biasa.
- Nyeri di perut bagian bawah.
- Pendarahan 24 jam hingga 6 minggu setelah melahirkan.
- Tidak terbentuknya paru-paru pada janin, atau perkembangan terbentuknya paru-paru terganggu, jika ketuban pecah pada usia kehamilan belasan hingga 20-an minggu.
- Tali pusat janin putus atau terhimpit hingga bisa menyebabkan keguguran atau janin cidera otak.
- Terlepasnya plasenta dari rahim.
- Infeksi pada janin.
- Bayi lahir prematur.

Tanda-tanda Ketuban Pecah Dini
Untuk membedakan ketuban pecah dini dengan keputihan normal yang biasa terjadi pada kehamilan, Moms perlu mengetahui ciri-ciri ketuban pecah dini, yakni keluarnya cairan dari dalam vagina yang:
- Seperti berkemih namun tak dapat ditahan.
- Dalam jumlah yang sedikit di celana dalam, atau menyembur keluar celana dalam seperti mengompol dalam jumlah banyak.
- Bening, terkadang disertai bintik-bintik putih.
- Disertai lendir dan darah.
- Tidak berbau
