Ketuban Pecah Dini
Kamu membutuhkan induksi persalinan kalau ketubanmu pecah dini (usia kehamilan 37 minggu). Pada kondisi ini, dokter akan menyarankan agar kamu segera melahirkan, dengan menawarkan opsi induksi persalinan. Tujuannya tak lain adalah dengan menyelamatkan ibu dan calon bayi di dalam rahimmu.
Kehamilan Lewat Waktu
Kasus selanjutnya di mana kamu membutuhkan induksi persalinan adalah ketika usia kehamilanmu sudah lewat dari due date atau waktu melahirkan. Alias lebih dari 41 minggu atau 7 hari melebihi waktu seharusnya). Kondisi ini cukup berbahaya lho, karena bisa menimbulkan risiko komplikasi pada bayi, bahkan bayi bisa meninggal. So, kamu harus memerhatikan setiap hal yang disarankan dokter untukmu yah!
Kondisi Bayi di Dalam Rahim
Selain dari sisi ibu, dokter juga akan melihat kondisi bayi di dalam rahim. Kalau misalnya ditemukan kondisi yang mengancam nyawa bayi, karena terlalu lama berada di dalam rahim, misalnya air ketuban tinggal sedikit, pertumbuhan janin terhambat dan gerakan janin lemah, maka mau tidak mau dokter akan melakukan induksi untuk cepat-cepat mengeluarkan bayi.
Komplikasi pada Kehamilan
Kalau dari sisi kesehatan ibu, induksi persalinan akan dilakukan jika kamu diketahui mengidap penyakit tertentu, seperti preeklampsia, diabetes dan tekanan darah tinggi. Kalau kamu ternyata mengidap penyakit ini, maka besar kemungkinan proses persalinanmu menjadi lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan ibu yang sehat. Karena persalinan lama dapat mengancam nyawa ibu maupun bayi, maka jalan keluarnya adalah dengan induksi persalinan.
Ukuran Bayi yang Besar
Kamu juga disarankan melakukan induksi persalinan apabila ukuran bayimu sangat besar. Bayi berukuran besar kemungkinan akan mengalami distosia bahu saat dilahirkan. Kepala bayi sudah keluar, tapi satu atau kedua bahunya tersangkut di belakang tulang panggul ibunya sehingga semua bagian tubuh bayi tidak bisa keluar. Untuk mencegah hal ini terjadi, maka ibu disarankan melahirkan lebih cepat lewat induksi persalinan.