1. Memperlancar Buang Air Besar
Seorang peneliti bernama Dov Sikrov mengungkapkan bahwa kloset jongkok bisa melancarkan proses buang air besar seseorang. Dalam penelitian tersebut, peneliti menginstruksikan kepada beberapa orang untuk melakukan BAB di tiga posisi berbeda, misalnya duduk di toilet setinggi 16 inci, duduk di toilet setinggi 12 inci, dan jongkok di atas wadah plastik. Setiap peserta diminta untuk merekam berapa lama mereka BAB dan mengukur betapa sulitnya usaha mereka pada skala empat poin. Nah, dari hasil penelitian tersebut ketika jongkok peserta hanya butuh 51 detik untuk mengeluarkan isi perut mereka. Sedangkan saat duduk, dibutuhkan waktu sekitar 130 detik. Para peserta juga mengaku lebih mudah saat melakukan BAB dengan kloset jongkok.
2. Mengurangi Masalah Perut
Sebuah penelitian lain juga mengungkapkan bahwa, kloset jongkok dapat mengurangi beberapa masalah perut seperti sembelit, kembung, dan gas; menurunkan insiden dan gejala wasir; meningkatkan kesehatan usus besar secara keseluruhan; otot panggul. Selain itu dengan kloset jongkok juga bisa mengontrol kandung kemih menjadi lebih baik dan mengurangi ketegangan serta proses BAB menjadi lebih cepat.
3. Melemaskan Otot Puborectalis
Ketika sedang melakukan buang air besar otot puborectalis mengendurkan tekanan di bagian rektum sebagai proses keluarnya feses. Nah, penggunaan kloset jongkok ini akan membuat tekanan otot puborectalis melemas sehingga proses BAB menjadi lebih lancar. Sedangkan untuk kloset duduk hanya mengendurkan otot sebagian saja, sedangkan kloset jongkok akan membuat ketegangan otot puborectalis akan hilang dan menjadi lebih rileks.
.
4. Kloset Jongkok Membantu Meningkatkan Tekanan Intra Abdomen
Masih tercatat dalam jurnal Gastroenterology, kloset duduk juga membuat posisi buang air besar yang kamu lakukan menjadi ideal. Saat menggunakan kloset duduk, paha akan tertekuk pada perut sehingga kapasitas rongga perut akan berkurang dan meningkatkan tekanan intraabdomen untuk mempercepat proses pendorongan feses keluar tubuh.
5. Mencegah Tertularnya Penyakit Kelamin
Toilet jongkok tidak melibatkan kontak langsung dengan dudukan toilet. Sehingga resiko untuk tertular infeksi saluran kencing dan penyakit kelamin lainnya lebih kecil. Pada toilet duduk, kemungkinan perpindahan jamur, virus, dan bakteri sangat besar, apalagi di tempat umum. Penyakit ringan yang bisa ditimbulkan misalnya saja keputihan dan ayang-ayangan (yang merupakan salah satu tanda infeksi saluran kencing). Pada kasus yang lebih serius bisa menyebabkan infeksi saluran kencing dan mulut vagina, yang dapat berlanjut ke infeksi rongga rahim dan saluran telur.