Eksfoliasi Kulit Wajah
Memperhatikan kesehatan dan perawatan kulit wajah harus dilakukan sedini mungkin. Apalagi untuk hal-hal yang menyangkut regenerasi kulit. Salah satu tahapan perawatan kulit wajah yang harus diperhatikan untuk mengoptimalkan proses regenerasi kulit adalah dengan melakukan eksfoliasi kulit. Proses ini dilakukan untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga sel kulit baru akan tampak lebih optimal.
2 Jenis Eksfoliator
Secara umum, ada dua jenis eksfoliator yang bisa kamu pilih sebagai perawatan kulitmu. Yang pertama adalah eksfoliator fisik. Eksfoliator fisik ini biasanya menggunakan perlengkapan seperti scrub atau brush. Dengan kata lain, kamu menggosok kulit wajah dengan menggunakan scrub atau brush agar sel kulit mati terangkat.
Di samping itu, ada juga yang disebut sebagai eksfoliator kimiawi, yaitu dengan menggunakan bahan kimia untuk dapat mengangkat sel kulit mati. Kamu tidak perlu khawatir, sebab bahan kimia ini aman dan memang diciptakan untuk perawatan kulit.
Pada umumnya, eksfoliator fisik lebih dianjurkan untuk kamu yang mempunyai di bawah 25 tahun. Sedangkan untuk usia di atas 25 tahun, ada baiknya mengoptimalkan proses regenerasi kulit dengan menggunakan eksfoliator kimia.
Eksfoliator kimia sendiri memiliki dua jenis kandungan, yaitu AHA dan BHA. Lantas, apa bedanya, ya?
AHA
AHA memiliki kepanjangan Alpha Hydroxy Acid. Jenis asam ini banyak digunakan untuk bahan exfoliating toner atau exfoliating serum. Jenis AHA yang paling banyak digunakan untuk produk eksfoliator adalah glycolic acid, lactic acid, citric acid, dan malic acid. Zat kimia ini biasa ditemukan pada buah-buahan atau tumbuh-tumbuhan. Biasanya AHA bekerja lebih optimal pada kulit normal cenderung kering dan mature.
Selain meluruhkan sel kulit mati, AHA juga berperan dalam menebalkan kulit wajah bagian dalam sehingga mengurangi kerutan di wajah. Penggunaan AHA akan membuat kulit wajah terlihat semakin bercahaya, cerah, dan tentunya warna kulit lebih merata. Sifat menahan air dari AHA juga membuat kulit menjadi lebih lembap dan terhidrasi dengan baik.
BHA
BHA (Beta Hydroxy Acid) juga aktif dalam meluruhkan sel kulit mati. Jenis BHA yang banyak tersedia di pasaran adalah Salicylic Acid dan Betaine Salicylate. BHA ini lebih direkomendasikan untuk kamu yang mempunyai kulit berminyak dan berjerawat. Sifat oil soluble dalam BHA membuatnya mampu larut dalam minyak sehingga dapat mengeluarkan dan membersihkan kotoran serta minyak di pori-pori. Degan begitu, proses regenerasi kulit pada kamu yang mempunyai kulit berjerawat akan lebih optimal.
Jika kamu mempunyai kulit sensitif, tidak perlu khawatir. Sebab, secara umum AHA dan BHA tidak akan bekerja terlalu dalam. Keduanya hanya aktif pada bagian luar kulit untuk meregangkan perekatan sel kulit mati sehingga dapat luruh dengan sempurna.
Itulah ulasan mengenai perbedaan AHA dan BHA. Semoga informasi ini bermanfaat dan jangan malas untuk merawat kulit sejak dini, ya!