1. Mengonsumsi Nutrisi untuk Menguatkan Kantong Ketuban

Menguatkan kantong ketuban dapat dilakukan dengan mengonsumsi nutrisi yang tepat seperti makanan yang tinggi vitamin C, lisin, prolin dan fitronutrien. Sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin C 100 mg setiah hari dapat mengurangi risiko ketuban pecah dari 24 hingga 7 persen. Dari jumlah vitamin C yang dikonsumsi setaip hari, sebanyak 70 mg dipakai untuk membangun kantong ketuban yang kuat. 
Vitamin C banyak terdapat dalam paprika, jeruk, stroberi, brokoli dan pepaya. Asam amino, lisin dan prolin, ditemukan pada protein hewani dan putih telur. Fitonutrien dalam buah beri dan teh hijau. 
 
1. Mengonsumsi Nutrisi untuk Menguatkan Kantong Ketuban
source: https://id.pinterest.com

 

2. Menjaga Kesehatan Vagina

Infeksi rahim, leher rahim, atau vagina adalah pemicu umum ketuban pecah dini. Untuk mencegahnya, maka jagalah kesehatan vagina baik sebelum ataupun semasa kehamilan. Cara menjaga kesehatan vagina adalah membasuh dengan air bersih setiap habis BAK dan BAB dari depan ke belakang untuk meminimalkan bakteri. 
Selain itu, di area vagina terdapat bakteri baik yang bekerja untuk mencegah infeksi. Hindari memakai produk perawatan organ intim yang dapat mengganggu dan menghilangkan fungsi bakteri tersebut. 
 
2. Menjaga Kesehatan Vagina
source: https://www.huggies.com.au

 
baca juga

3. Lakukan Pemantauan secara Teratur

Selama hamil, ibu wajib memeriksakan kondisi kandungan ke dokter sampai tiba waktu melahirkan. Jangan sekali-kali menganggap sepele jadwal pemeriksaan kandungan rutin ini ya, Moms. Konsultasi dan pemeriksaan dilakukan untuk mencegah terjadi risiko penyakit ataupun komplikasi yang dialami ibu dan bayi termasuk ketuban pecah dini. 

Selain itu, saat di rumah, selalu periksa kondisi bayi di dalam rahim dan tentu saja kenali gejala infeksi yang menjadi penyebab ketuban pecah dini. Apakah rahim terasa sakit saat dipegang, mengalami gejala seperti flu, menggigil dan denyut nadi meningkat? Jika merasakan gejala-gejala itu, segeralah ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. 
 
3. Lakukan Pemantauan secara Teratur
source: https://pregnancy.lovetoknow.com

 

4. Berkomunikasi dengan Bayi

Rutin berkomunikasi dengan bayi selama kehamilan akan membantu perasaan lebih rileks dan tenang. Selain itu, coba bayangkan akan persalinan ideal yang Moms akan jalani nantinya. Katakan kepada bayi agar bisa menghadapinya bersama-sama. Meski belum ada studi yang membuktikan bahwa berkomunikasi dengan bayi merupakan salah satu cara untuk mencegah ketuban pecah dini, namun komunikasi dapat meningkatkan kadar oksitosin di dalam tubuh. Hormon bermanfaat mengurangi stres dan mendukung kehamilan yang sehat dan kelahiran yang lancar. Jadi tak ada salahnya dicoba, Moms! 
 
4. Berkomunikasi dengan Bayi
source: https://blog.parentlane.com