Menjadi new mom memang banyak kekhawatiran ya Moms. Terlebih mengurus si kecil pengalaman pertama kita, jadi wajar jika hal sekecil apapun kita khawatirkan. Di era digitalisasi ini sebenarnya bisa memudahkan dalam mencari informasi, Moms bisa mencari dan mengatasi kekhawatiran dengan browsing di internet. Selain mengenai ASI, MPASI, anak demam ataupun sakit, hal yang paling sering new mom khawatirkan adalah intensitas BAB (Buang Air Besar) si Kecil. Tak sedikit new mom yang sangat khawatir karena intensitas BAB bayi yang cukup sering. Pada dasarnya di minggu-minggu awal kehidupan bayi, ia akan lebih sering untuk BAB, bahkan tak sedikit juga yang setelah selesai menyusu langsung BAB. Bagi new mom kondisi ini tentunya menimbulkan kekhawatiran, padahal kondisi ini akan berkurang seiring pertumbuhan dan perkembangannya. Nah, biar Moms gak bingung lagi, berikut frekuensi BAB normal pada bayi. Simak yuk, Moms.
ASI/Sufor
source: https://hellosehat.com/
Untuk bayi yang minum ASI, BAB bayi bisa mencapai 3 - 5 hari sekali, tapi ada juga yang menyatakan bahwa terdapat kasus bayi ASI yang mengalami frekuensi BAB 1 kali dalam seminggu. Kondisi tersebut memang sangat wajar, tapi tetap perlu diperhatikan konsistensinya. Jika konsistensi bentuk dari feses bayi lunak maka hal ini tentunya tidak bisa dikatakan sebagai konstipasi. Sementara bayi dengan sufor pada umumnya rutin BAB 1 kali sehari dengan konsistensi bentuk feses yang keras.
MPASI (Makanan Pendamping ASI)
source: https://vitasi.net/
Saat memasuki masa MPASI tentunya yang dikonsumsi si kecil menjadi bertambah, makanan juga akan mempengaruhi pola dan frekuensi BAB bayi. Nah, pada bayi yang baru saja mendapat MPASI pada umumnya frekuensi BAB bayi menjadi sering bahkan kadang menjadi lambat tergantung dari jenis makanan yang kita berikan terutama dari pola pencernaan si kecil ya Moms.
Perlu Moms ketahui, bahwa bayi yang dehidrasi cenderung lebih jarang BAB daripada bayi yang asupan cairannya tercukupi dengan baik. Kesehatan bayi begitu penting, maka jangan sampai si kecil dehidrasi ya Moms.
Bayi Sakit
source: https://bayionline.net/
Saat kondisi bayi dalam keadaan kurang sehat, biasanya kondisi tersebut mempengaruhi frekuensi BAB. Nah, pada beberapa penyakit infeksi bakteri ataupun virus frekuensi BAB bayi bisa menjadi sering atau bisa dikatakan diare, hal ini dikarenakan akibat dari infeksi tersebut, kondisi sakit juga bisa menyebabkan anak mengalami konstipasi (susah BAB) untuk beberapa kondisi penyakit rektum, seperti penyakit crohn, penyakit celiac, ileus, dan lain-lain.
Pada dasarnya kekhawatiran kita sangat wajar Moms, karena kesehatan bayi adalah hal yang sangat penting untuk Moms ketahui.