Nyeri Saat Berhubungan Seksual
Bagi beberapa perempuan, berhubungan seksual bisa meninggalkan rasa nyeri. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa alasan seperti menurunya hormon estrogen dalam tubuh dan konsumsi pil hormonal sehingga vagina Kamu menjadi kering. Nyeri juga bisa disebabkan karena trauma dan luka saat berhubungan seksual.
Herpes
Lepuhan kulit atau luka pada kulit bisa menjadi gejala herpes genital. Herpes ditularkan melalui hubungan seksual atau tidak bersihnya daerah kewanitaan kamu. Sebagian besar orang tidak menyadari telah terinfeksi virus herpes, karena bisa hilang sendiri. Namun apabila nyeri menganggu, obat-obatan antivirus bisa membantu meski tidak bisa seratus persen menghilangkan virus herpes dari dalam tubuh.
Infeksi Jamur
Setiap vagina sehat pasti mengeluarkan cairan yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak disertai gejala lain seperti gatal dan nyeri. Tapi, infeksi jamur bisa menyebabkan cairan menjadi putih kental, gatal dan berbau. Tidak hanya gatal, bahkan terkadang disertai rasa kering dan nyeri pada sekitar vagina. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh jamur Candida albicans. Sementara vaginosis bakterialis menyebabkan cairan berbau amis dan berwarna abu-abu. Selain jamur, beberapa penyakit menular seksual lain juga bisa menyebabkan rasa gatal dan perih. Untuk menanganinya Moms perlu berobat ke dokter.
Endometriosis atau Radang Panggul
Endometriosis seringkali di awali dari nyeri saat penetrasi seksual, haid disertai nyeri panggul. Endometriosis terjadi karena jaringan yang melapisi rahim tumbuh di tempat lain selain rahim. Biasanya rasa nyeri terasa di sekitar vagina, bahkan kadang disertai pendarahan.
Vulvodynia
Nah Moms, rasa nyeri di organ kewanitaa akibat hal-hal di atas bisa hilang jika penyebabnya sudah di atasi. Tapi jika rasa nyeri tersebut terjadi terus-menerus segera hubungi dokter untuk pmeriksaan lebih lanjut.