Usia yang Sesuai
Kesalahan yang sering dilakukan wanita adalah beranggapan memakai serum anti-aging harus dimulai dari usia sedini mungkin. Padahal waktu yang tepat untuk menggunakan serum anti-aging adalah saat mencapai usia 30 tahun ke atas. Karena di usia ini, kerutan di wajah baru mulai terlihat sehingga usia ini dianggap lebih tepat menerima perawatan serum anti-aging.
Sedangkan penggunaan serum anti-aging di usia 20-an yang rata-rata masih belum terlihat kerutan justru akan menimbulkan masalah bagi kulit. Namun bukan berarti tidak boleh melakukan perawatan di usia muda. Penggunaan sunscreen lebih dianjurkan untuk usia muda karena sinar matahari merupakan pemicu masalah penuaan dini dan munculnya flek hitam di wajah.
Pilih Krim atau Serum Anti-Aging?
Ada dua jenis perawatan anti-aging yang sering kita temui, yaitu berupa krim dan serum. Apa bedanya? Selain berbeda tekstur, kedua jenis perawatan ini memiliki cara kerja yang berbeda. Molekul pada serum lebih kecil daripada krim sehingga serum lebih mudah diserap oleh kulit dan mampu melewati epidermis kulit. Sedangkan krim yang molekulnya lebih besar hanya melindungi lapisan permukaan kulit saja. Serum umumnya berupa minyak atau water-gel dan tidak memakai zat pengental seperti krim. Inilah kenapa serum lebih dianjurkan daripada krim karena formula pada serum lebih terkonsentrasi dengan bahan zat aktif.
Memilih Serum Anti-Aging yang Tepat
Sebelum membeli produk anti-aging, biasakan membaca komposisi dan kandungan produk anti-aging yang tertera pada kemasan. Pastikan beberapa bahan aktif ini tercantum dalam kemasan, seperti: peptide, vitamin C, vitamin E, moisturizers, regenerators, phytochemicals, dan sunscreen. Pilihlah serum dengan kandungan sunscreen apabila Minasan ingin menggunakannya di bawah sinar matahari. Jika hanya digunakan di malam hari, tidak perlu menggunakan serum dengan kandungan sunscreen.
Kandungan Retinol dan Retinoid
Umumnya seluruh produk anti-aging memiliki kandungan retinol di dalamnya. Retinol merupakan turunan paling lemah dari retinoid yang telah diuji sangat efektif mengatasi masalah kerutan. Retinol sangat sensitif dengan sinar matahari, sehingga penggunaan serum anti-aging banyak digunakan pada malam hari.
Namun semakin berkembangnya teknologi dan sains, perusahaan kosmetik dapat menciptakan microencapsulation pada retinol, yaitu proses mengelilingi setiap molekul retinol dengan lapisan polymer yang melindungi retinol dari sinar matahari, oksigen dan senyawa lainnya. Karena itu sekarang semakin bermunculan retinol-retinol yang dapat aman digunakan pada pagi hari, untuk kulit sensitif hingga pada area bagian mata.
Beda antara retinol dan retinoid dilihat dari keampuhannya mengatasi kerutan. Retinoid telah terbukti lebih ampuh mengatasi kerutan sekaligus jerawat namun membuat kulit menjadi kering dan sensitif. Oleh karenanya, penggunaan retinoid ada di bawah pengawasan dokter kulit. Sedangkan retinol lebih ringan daripada retinoid, tetapi hasilnya juga tidak sebaik retinoid.
Beda Usia, Beda Pula Kandungan Serum Anti-Aging
Semakin bertambah usia, semakin tinggi pula kandungan serum yang dibutuhkan oleh kulit. Pada usia 30-an, kandungan peptide pada serum berguna untuk mencegah kerutan tampak di permukaan dengan menambah produksi kolagen dalam kulit. Sedangkan pada usia 40-an, produksi kolagen menjadi lebih lambat dan mulai muncul bintik hitam dan pori-pori membesar. Sehingga dibutuhkan kandungan antioksidan yang lebih banyak yang berfungsi melindungi kolagen dari kerusakan.
Dr. Gross menyarankan pilih produk dengan kandungan poten seperti retinol atau Genisten, sejenis ekstrak kedelai yang menghambat dan mengurangi enzim penghancur kolagen.
Saat memasuki usia 50 tahun, area perawatan akan semakin luas hingga leher. Masalah kulit yang timbul di usia ini adalah kemerahan yang disebabkan oleh adanya jerawat rosacea atau disebabkan adanya perubahan hormonal. Ekstrak teh hijau sangat disarankan sebagai sumber antioksidan kulit sekaligus menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh.
Artikel dari: http://beautynesia.id/2939