1. China
Tahukah Moms, menurut Tina Boyadjieva, China merupakan negara yang menganggap menyusui adalah hal yang tidak normal. Bahkan berdasarkan data dari UNICEF, tingkat menyusui di China sangat rendah karena disebabkan oleh norma-norma budaya. Contohnya saja seperti anak-anak yang dirawat oleh kakek-nenek atau orang terdekat mereka. Selain itu pemasaran produk susu formula di sana lebih meningkat tajam. Duh, kasihan ya Moms bayi-bayi di China.
2. Prancis
Pada tahun 2014, Lembaga Pengawasan Kesehatan Masyarakat Prancis menemukan fakta bahwa, tingkat menyusui ibu-ibu di Prancis sangatlah rendah. Selain itu penelitian lain menyebut Prancis memiliki tingkat menyusui terendah di dunia barat. Hal ini ternyata disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang manfaat menyusui dan keyakinan budaya. Bahkan sebuah penelitian menyatakan, 41 persen wanita Prancis menganggap menyusui di depan umum adalah hal yang memalukan. Selain itu yang membuat tingkat menyusui di Prancis rendah adalah disebabkan cuti melahirkan sangatlah pendek dibandingkan negara lain.
3. Kenya
Tahukah Moms, sebanyak 61 persen ibu Kenya dengan anak-anak berusia 6 bulan dan lebih muda menyusui secara eksklusif. Ini terwujud karena pemerintah Kenya bekerja keras untuk mempromosikan pemberian ASI. Akan tetapi masih ada hal yang yang perlu dilakukan untuk menormalkan aktivitas menyusui terutama di tempat umum kemudian ibu perlu didukung lebih banyak terkait urusan hukum.
4. Brasilia
Beberapa tahun terakhir Brasil telah membuat kebijakan dalam mengurangi tingkat kematian anak di negara tersebut. Caranya, ibu diminta menyusui lebih sering dan lebih lama. Kemudian, diterapkan bank ASI nasional. Negara secara agresif mempromosikan menyusui di rumah atau di depan umum dan mencantumkan larangan mengiklankan susu formula bayi.
5. Polandia
WHO menyatakan sebagian ibu di Polandia berhenti menyusui dalam waktu beberapa bulan setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa ibu merasa mereka nggak mendapat dukungan. Misalnya para ibu dilarang menyusui di depan umum, ibu kurang mendapat pengetahuan tentang menyusui dan terlalu banyak iklan susu formula.