Seperti yang dilansir dari Mommies Daily, menurut Pediatric Services dan blog The Military Wife and Mom, mendidik anak mengikuti instruksi adalah hal penting dalam masa pertumbuhan anak usia dini, yang akan menjadi bekal penanaman karakternya di masa depan. Hal terpenting adalah kita harus bisa membekali komunikasi dasar agar anak mau mendengar, memahami, dan mengikuti pesan yang kita sampaikan. Hal yang baik adalah jika Ia bisa menerima instruksi kita dan menerapkannya sedari dini.
Nah, Moms bisa mendidik anak dengan menerapkan delapan tips agar anak mau mengikuti instruksi kita berikut ini, seperti yang dilansir dari Mommies Daily.
Komunikasikan secara langsung. Kita harus mengjukan instruksi dalam bentuk pernyataan, bukan pertanyaan. “Ayo, anak pintar kita makan dulu!”, lebih mengena dibanding kalimat, “Kamu mau makan gak?” Bentuk pertanyaan justru hanya akan dijawab dengan negosiasi oleh anak yang malah biasanya menimbulkan perdebatan.
Pendekatan. Sampaikan instruksi saat kita sedang bersama si kecil dan bukan dengan berteriak. Saat kita sedang berada di ruangan sebelah, datangi Ia dan sampaikan instruksi dengan berhadapan.
Gunakan instruksi yang jelas dan spesifik. Daripada menggunakan kalimat, “Sana ambil buku mewarnai, langsung warnai ya!,” yang baik katakan, “Gambar bunga ini, yang rapi ya jangan sampai keluar garis!” Hindari menggunakan kalimat instruksi yang terlalu panjang, seperti, “Ayo buruan sekolah, udah kesiangan nih nanti kamu malah dimarahi Ibu Guru, cepat pakai sepatumu!.” Tapi katakan dengan singkat dan jelas, “Yuk, pakai sepatumu!”
Berikan instruksi sesuai dengan usia. Katakan instruksi pada anak sesuai dengan tingkatan yang bisa ia pahami. Misalnya untuk usia balita "Nak, tolong ambilkan bolanya."
Berikan satu instruksi dalam satu waktu. Hindari memberi instuksi yang banyak sekaligus, terutama bagi anak yang bermasalah dengan fokus. Seperti, “Habiskan makananmu, letakkan piring bekasnya di dapur dan setelah itu cuci tangan, ” Sabar Moms, satu-satu saja, selama anak masih dalam pengawasan kita bukankah kita bisa menunggu untuk kemudian memberikan instruksi saja. Jangan sampai membuat anak merasa terbebani dan terpaksa mengikuti instruksi yang kita berikan.
Tambahkan alasan atau penjelasan sederhana dari instruksi yang kita berikan. “Cuacanya dingin dan di luar mendung sekali, anginnya juga besar. Supaya tidak sakit, ayo, pakai jaketmu.” Penjelasan yang masuk akal, sangat mungkin dipatuhi oleh si kecil, apalagi jika mereka sangat aktif menanggapi apa yang kita sampaikan.
Sabar Moms, beri waktu pada anak untuk memproses instruksi. Setelah diberi instruksi, tunggulah beberapa detik, usahakan untuk tidak terus menerus mengulang apa yang sudah disampaikan. Anak akan belajar untuk mendengar instruksi yang diberikan dengan tenang dibandingkan dengan instruksi yang berulang. Perhatikan dan tunggulah sampai Ia menjalankan instruksi kita. Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak akan lebih mengikuti instruksi jika diberi waktu tunggu.
Hindari menyuruh dengan ancaman atau ultimatum yang keras. Mengancam jika si kecil tidak mau mengikuti instruksi adalah kesalahan yang paling sering dilakukan banyak orang tua. Misalnya, “Kalau sampai jam 8 PR kamu gak selesai, liat aja ibu nggak mau anterin kamu ke sekolah. Sana, kamu pergi sendiri saja!”, perlu kita ketahui Moms, bahwa Anak-anak pada dasarnya tidak suka dipaksa ‘menyerah’ atau tidak suka jika kita tidak memotivasinya. Menurut psychotherapist James Windell, MA, penulis buku Children Who Say No When You Want Them to Say Yes, “Akibat sering diancam, anak jadi marah. Mereka akhirnya berfokus pada kemarahannya itu, bukannya berkonsentrasi pada apa yang Anda minta mereka untuk lakukan.” Hal berbau ancaman tersebut malah akan mengganggu perkembangan anak untuk membentuk karakter yang lebih baik ya Moms. Mendidik anak tidak harus dengan paksaan dan ancaman, karena mereka juga sebenarnya akan menyelesaikan instruksi yang kita arahkan selama kita percaya dan mendukungnya.