1. Merasa Tahu Segalanya dan Dapat Melakukan Segala Sendiri
Era digital saat ini memang sangat membantu menyebarnya informasi dan pengetahuan, khususnya seputar kehamilan, merawat bayi, dan pengasuhan anak. Ini tentu sangat berguna bagi para ibu-ibu muda yang harus mengurus anak sendiri karena jauh dari keluarga. Akan tetapi, di sisi lain, kemudahan informasi ini ternyata memberikan dampak yang kurang baik. Para ibu milenial cenderung merasa sudah tahu segalanya dan tidak ingin bertanya atau berkonsultasi pada orang lain.
Ibu-ibu muda ini cenderung terlalu banyak mengamati pola pengasuhan ibu-ibu di sosial media tanpa mempelajari lebih lanjut seperti apa karakter si anak dan kondisi keluarga secara keseluruhan. Mereka juga tidak ingin mendengarkan saran dari orang tua, bahkan dari dokter apabila dirasa tidak cocok dengan pendapat dan keinginannya.
2. Ibu Harus Bisa dan Tahu Segalanya
Terlalu sering melihat tampilan ibu-ibu di Instagram yang menampilkan kelebihan dirinya dan sang anak terkadang membuat seorang ibu lupa bahwa tidak ada ibu yang sempurna. Sosok yang ia lihat di layar gawai tidak mewakilkan diri mereka seutuhnya. Terkadang hal ini membuat para ibu milenial menjadi tertekan jika tidak bisa menjadi sosok ibu yang sempurna. Bagi mereka ibu harus bisa dan tahu segalanya untuk dapat mendidik dan mengasuh anak menjadi anak yang cerdas dan berkembang.
3. Tidak Benar-Benar Siap
Terakhir, pemikiran yang terlalu idealis membuat para ibu milenial kerap mendapatkan banyak tekanan dari dirinya sendiri jika ada sesuatu yang berjalan tidak sesuai dengan keinginannya. Misalnya, saat mereka merencanakan kelahiran normal di rumah dengan metode tertentu tetapi kondisi kandungan tidak memungkinkan, mereka kerap stres dan memaksakan diri. Alhasil ada banyak kondisi bayi lahir yang terpaksa harus melalui perawatan khusus atau bahkan meninggal dunia.
Itulah beberapa kesalahan yang kerap menjadi masalah para ibu millenial dalam menjalani tugasnya sebagai ibu. Agar hal itu tidak terjadi, penting bagi kamu untuk selalu menanamkan pada diri masing-masing bahwa setiap individu berbeda satu sama lain. Bisa jadi satu hal cocok pada satu orang, tapi tidak cocok para orang lain. Biasakan juga untuk mencari referensi dari berbagai sisi, jangan berat sebelah dalam menentukan pilihan metode dan pola asuhan anak. Ingat, tidak ada aturan baku mana yang paling benar. Tapi kamu dapat memilih metode mana yang paling cocok dan tepat untuk kamu dan si kecil.
Ingat, menjadi seorang ibu merupakan sebuah proses belajar yang tidak ada habisnya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!