Kejang Setelah Terlalu Lama Bermain Gadget
Maricon Molvizar Collamar merupakan seorang ibu asal Filipina yang belum lama ini mengalami kejadian menegangkan terkait kondisi kesehatan anaknya. Ia pun membagikan pengalamannya melalui status yang ia unggah di Facebook.
Kejadian Tiba-Tiba
Suatu hari, tanpa ada sebab anaknya secara tiba-tiba berteriak memanggil sang ibu. Pada awalnya, ia mengira bahwa sang anak berteriak karena ketakutan melihat serangga. Akan tetapi, ketika sang ibu tiba untuk menghampiri sang anak, ia mendapati anaknya sudah terkapar di lantai dengan kondisi tubuh kaku dan kejang-kejang.
Lumpuh Sementara
Sang ibu sempat mengira bahwa anaknya kejang karena terjatuh dari kamar mandi. Akan tetapi, tidak ada tanda yang menunjukkan bahwa anaknya baru saja terjatuh. Kemudian, sang ibu pun mendudukkan anaknya di kasur. Namun, hal mengkhawatirkan lain terjadi, si anak tidak dapat menggerakkan tangannya seperti orang lumpuh.
Gejala Awal Pusing
Sang anak pun bercerita bahwa pada awalnya ia merasakan kepala yang sangat pusing dan sakit sekali. Kemudian ia baru mulai merasakan kejang dan tidak dapat menggerakkan tangannya. Sang ibu pun membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan CT Scan, MRI, dan EEG. Semua pemeriksaan itu dilakukan untuk menganalisa kondisi otaknya agar dapat mencari penyebab kejang yang baru saja dialami sang anak.
Fokus Kejang
Yang mengejutkan, ahli syaraf anak menemukan bahwa sang anak mengidap fokus kejang karena terlalu lama bermain gadget. Sang ibu pun mengakui bahwa selama liburan anaknya terlalu sibuk bermain gadget seperti smartphone, tablet, dan menonton TV. Kesibukannya membuat ia mengizinkan anak-anaknya untuk menggunakan gadget selama libur.
Kini, penggunaan gadget anaknya pun dibatasi hanya selama 2 jam per harinya. Dokter pun memberikan beberapa obat untuk memulihkan kembali kondisi tubuh sang anak. Itulah sebabnya kita sebagai orang tua perlu melakukan pemantauan terhadap penggunaan gadget oleh anak.