1. Faktor Usia
Program bayi tabung kini menjadi solusi bagi pasangan yang telah lama menikah namun belum dikaruniai momongan. Salah satu penyebab gagalnya program bayi tabung adalah faktor usia. Semakin tinggi usia pasangan akan semakin tinggi angka keberhasilan bayi tabung tersebut. Untuk itu peluang keberhasilan bayi tabung atau hamil sebenarnya bisa mencapai 40% bila dilakukan pada pasangan dengan usia dibawah 35 tahun ke bawah.
2. Kualitas sperma
Menggunakan metode program bayi tabung untuk memperoleh kehamilan, tentu akan dipilih kualitas sperma yang terbaik. Namun faktanya dalam program bayi tabung, sperm problem ini juga menempati posisi 50%. Oleh karena itu disarankan agar pemeriksaan dapat dilakukan menyeluruh antara suami dan istri agar bila ada problem dalam program bayi tabung ini dapat dilakukan analisa lebih mendalam untuk kemudian tindakan dan langkah apa yang dilakukan selanjutnya.
3. Dinding Rahim Belum Siap
Perlu Moms ketahui dinding rahim merupakan tempat dimana embrio akan ditanam. Namun bila kondisi dinding rahim tidak siap, maka akan sulit untuk menerima janin. Saat embrio menempel di dinding rahim, bisa saja terlepas dan tidak terjadi kehamilan lanjut. Untuk kondisi program bayi tabung, para dokter betul-betul melihat bagaimana kondisi dinding rahim pasien wanita. Bahkan selain dinding rahim, sel telur wanita juga menjadi perhatian. Bila sel telur yang dipilih tidak bagus maka pembuahan bayi tabung ini bisa jadi gagal.
Berikut lain sederhana yang bisa Moms lakukan agar program hamil dengan bayi tabung berhasil:
1. Konsumsi Makanan dengan Gizi Tinggi
Sebelum melakukan program hamil dengan bayi tabung, tentunya Moms harus memiliki fisik yang baik dan sehat. Konsumsilah makanan yang berkualitas tinggi seperti daging merah, gandum, sayuran hijau kualitas baik seperti brokoli, sawi, atau bayam. Selain itu hindari makanan olahan dengan banyak pengawet, minyak, dan gula.
2. Konsumsi Makanan yang Mengandung Lemak Sehat
Tahukah Moms selain rutin mengonsumsi sayur, ada baiknya kamu juga rajin mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat. Misalnya, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat dan ikan yang tidak terkontaminasi merkuri, seperti ikan tuna dan salmon yang memiliki kadar merkuri yang lebih rendah.
3. Kurangi Kafein
Seperti diketahui, kafein memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, asalkan dikonsumsi secara wajar atau tidak berlebihan. Karena itu, batasilah konsumsi kafein dalam bentuk apapun, baik kopi, soda maupun teh. Untuk menggantinya kamu bisa lebih banyak mengonsumsi jus buah yang menyegarkan seperti strawberry, kiwi, jeruk, buah naga atau jambu merah.