[FORUM] Apakah Moms kasih mainan edukasi ke si kecil di rumah? Itu membantu Moms gak sih buat belajar si kecil?
source: https://doy9lykf9ter0.cloudfront.net/photo/temporary/8a5758cd27db77fd5af5652de269ff3e.jpeg
Menurut Moms, apakah pilihan mainan edukasi yang Moms berikan untuk si kecil sekarang sudah sesuai dengan tahapan usianya? Dan apakah itu membantu untuk proses belajar si kecil di rumah? Karena tidak semua mainan cocok untuk si kecil, beda usia beda juga mainannya. Sharing di sini yuk Moms!
Popular Forum
Category Articles
Loading...
Recommended Articles
Recommended Forum
Popular Blog
Weekly Popular
From Category
Yang saya lakukan adalah saya ajak ngobrol Kay dengan memeluknya, sambil menjelaskan bahwa mainan yang dia inginkan tadi belum bisa saya belikan untuknya. Saya selalu berikan 2 pilihan, tapi pilihannya saya yang tentukan.
Saya pilihkan boneka atau lego block besar, Kay lebih pilih boneka, naah sambil Kay bermain boneka saya sarankan untuk membuat rumah boneka dari legonya tadi. Sambil saya ajarkan untuk berhitung jumlah lego dan warna apa saja yang ada pada mainannya.
Apapun mainannya, kita sebaiknya mendampingi, anak pasti senang, bisa bermain sambil belajar, karena diusia 4tahun ini termasuk usia emas untuk anak.
Happy kids, happy mom😉
Mainan edukasi juga sangat membantu dalam pengetahuan tentang calistung, mereka jadi lebih mengerti tanpa paksaan.
Belajar sambil bermain itulah tujuan dari diberikannya mainan edukasi.
Yang terpenting adalah apapun jenis mainannya maka butuh peranan orang tua disana, harus ada interaksi jangan biarkan anak bermain sendiri karena bonding yang hebat tercipta karena ada interaksi dan bermain bersama anak selalu menyenangkan karena aku jadi seperti teman bagi mereka.
Ini Dia Mainan yang Perlu Diberikan untuk Bayi 0-12 Bulan, Moms!
Tapi selain beli mainan edukasi, mainan anak-anak saya banyak juga yang menggunakan alat-alat rumah tangga atau apapun di sekitar kita. Karena sependek pengetahuan saya, semua barang di sekitar kita bisa jadi bahan mainan sekaligus bahan pembelajaran buat anak-anak 😊
Begitu pula saat dia beranjak besar, mulai merangkak. Saya pilihkan mainan yang bisa merangsang perkembangannya. Mainan di sini,enggak harus yang beli loh ya. Terkadang para orangtua terjebak pada kata 'mainan' yang mana barang yang harus dibeli. Padahal mainan bisa dari segalah hal yang merangsang anak. Saya memberikan anak kursi bakso untuk mainannya saat belajar berjalan. Kursi ini mudah digeser saat anak mendorong, dan juga kokoh saat anak ingin berhenti.
Nah, dari kesemuanya, mau mainan itu sesuai usia, namun jika orangtua tidak berperan aktif dalam memberikan stimulus, akan tetap sia-sia. Faktor mainan sesuai usia itu akan lebih mengena dengan adanya kehadiran orangtua saat anak-anak bermain.
Karena anggarannya lari ke buku. Paling mainan2 anak seumurnya aja dan lebih banyak dari kado sih. Karna javas lebih ke arah seni sepertinya bakalan jadi memang maenannya seputar alat musik sih yang suka di beli. Mainan edukatif lain yang sesuai umur ya lego sama mainan kayu aja
Jadi menurut saya penting untuk melihat peruntukkan mainan sesuai umurnya. Agar anak bisa menggunakan mainan sebagaimana fungsinya.
Selalu dampingi anak saat bermain atau ajak temannya/ saudaranya saat bermain. Minimal jika kita sibuk, berikan contoh bagaimana cara memainkannya.
Dengan menemani anak bermain dan mengikut sertalan temannya, dia juga belajar berinteraksi, bersosialisasi dengan temannya dan mau berbagi mainan dengan orang lain.
Memberikan #mainanedukatif sesuai usianya itu bagus, namun yang paling penting adalah peran kita dalam mrndampingi anak ketika bermain.
So, tugas kita adalah memilihkannya mainan yang edukatif, dan mendampinginya saat bermain.
Semakin Sedikit Mainan di Rumah Membuat Anak Makin Kreatif, Masa Sih?
kalo aku pribadi sangat membantu bgt momz Selain untuk merangsang motorik halus dan kasarnya juga memberikan kenyamanan dan keselamatan untuk si kecil dalam bermain,jangan lupa juga selain dia bermain dengan mainan nya kita sebagai orang tua wajib menemani karena mainan yg lebih baik ituu bermain sma ayah bunda nya main anggota tubuh dari ayah bunda nya seperti main kuda²an di punggung ayah bercerita dengan expresi wajah sesuai dengan tokoh kartun yg anak sukai.
sedikit cerita pengalaman pribadi ya anaku kireii usia 4thn untuk saat ini saya memeberikan mainan puzzle angka dan hurup ataw mainan kartu yg isi nya angka dan hurup, kartu tersebut berwarna warni ada gambar binatang yg lucu sesuai yg anak sukai jdi si anak makin tertarik,nah aku sebagi bunda nya mengacak jaga kartu tersebut sedangkan kireii naik ke atas punggung ayah cari angka yg orang tua sebutkan..misalkan ambilkan hurup "A"...nah lama² anaku kireii hapal semua hurup abjad,hijaiyah,dan angka.bahkan dia cukup kita sebutkan udah bisa menulis... suruh tulis angka ataw hurup udh hapal tanpa harus liat bentuk nya.jdi mainan edukasi juga harus tetep di suport bermain bersama keluarga yaitu ayah sama bunda nya... ..
Menurut saya, mainan edukasi sangat membantu sekali untuk pertumbuhan motorik dan sensorik, membantunya untuk menambah wawasan, melatih konsentrasi, dan mengajarkannya untuk memecahkan suatu masalah.
Mainan edukasi ngga harus mahal & ngga harus beli, banyak mainan yang bisa dibuat sendiri dirumah moms...
Di internet ada banyak sekali tutorial DIY mainan edukasi anak yang bisa dibuat barengan sama sikecil.
Bahkan, mainan tradisional saat jaman kita kecil dulu juga bisa dipraktekkan lho moms...
Yang terpenting adalah mainan harus disesuaikan dengan usia sikecil.
Apabila tidak sesuai dengan usia anak, maka stimulasi / rangsangan dari mainan tersebut kurang optimal untuk pertumbuhan sikecil.
Dengan kata lain, manfaat dari mainan untuk merangsang kemampuan anak menjadi tidak maksimal.
Buat moms yang lain, yuukk sharing juga :)
Itu dulu, sebelum semuanya berubah. Saat itu sekali, kuizinkan anak balitaku naik odong-odong itu. Tak kusangka, dia sama sekali tak mempermasalahkan rupa odong-odong yang jauh dari bagus. Yang dia tahu dia ikut bernyanyi setiap kali Pak tua mengayuh sepeda di belakangnya. Dia juga menikmati gerakan odong-odong yang jauh dari nyaman. Kadang menghentak, kadang halus.
Dari dia aku belajar banyak, ternyata dunia anak begitu polos, begitu jujur. Tidak seperti kita orang dewasa yang sudah terlalu banyak terkontaminasi kesubjektifitasan. Anak-anak hanya butuh mengeksplor segala sesuatu, bahkan dari benda yang jelek rupa sekali pun yang terpenting adalah ketulusannya dalam mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan fase perkembangannya.
Dia hanya butuh mengenal segala macam rupa, suara, rasa dan lainnya yang dianggap baru dan menarik untuk memperkaya respon otak. Dan ternyata semakin banyak merespon hal-hal yang dikenalnya, justru akan semakin memperkaya dayavrespon otak yang berimbas pada kematangan perkembangan yang sempurna.
Sejak saat itu, bahkan hanya mainan sepele pun seperti bola kecil dari balon yang dikasih ekor panjang dari potongan kresek lorek harga seribuan, yang tadinya kuanggap sebelah mata, kerap kuturuti. Permainan murah yang sering dianggap tidak level, justru makin memfasilitasi kebutuhannya mengeksplor segala sesuatu. Tentu saja dengan dampingan kita sebagai orang tua, dan tidak selalu setiap hari harus dituruti juga apapun kemauan mereka. Karena dari situ lah mereka juga perlu belajar mengerem keinginan, mana yang hanya didasari rasa ingin namun sebenarnya tidak dibutuhkan. Mana pula yang belum pernah beli dan menyisakan penasaran. Namun tetap, semua harus dipilih yang bersifat positif dan tidak membahayakan mereka maupun teman-temannya.
Saya memiliki anak usia 27bulan yang sedang aktif2nya, serba ingin tahu dan peniru. Tentu saya memiliki ketakutan sebagai orangtua dengan kondisi anak yang seperti itu. Takut salah memberi contoh atau salah membiarkan dalam bermain atau memberikan mainan. Reyvell (namanya) sangat senang dengan mainan dengan bentuk transportasi atau kendaraan, seperti bis; mobil; motor; truck; dll. Dia sangat senang bermain dan menuang semua mainannya keluar box. Untuk membantunya disiplin sambil belajar menghitung, saya beritahu setelah bermain untuk merapikan dan mengembalikan mainannya kedalam box sambil menghitung. Meski hitungannya diulang2 (karena baru sampai angka 10) tapi saya bangga reyvell mampu mengingat dan mengikuti perintah saya. Ya walaupun setelah itu dia tuang lagi mainannya dan meninggalkan begitu saja karena bosan..hihi
Sebagai peniru ulung, yang sedang kepo kepo nya dengan kegiatan memasak (suka rusuh ngikut ke dapur untuk memasak). Saya siapkan peralatan pasir pantai (ember,sendok,scoop,dll) serta biji kacang hijau untuk dia bermain, sambil melatih motoriknya. Bermain biji kacang hijau dengan alat2 tersebut akan mendorong dia menggunakannya untuk menciduk, mengaduk, menuang. Bisa juga Reyvell meremas atau menggemgamnya. Permainan tersebut akan membantu mengembangkan kemampuannya memegang pensil saat menulis, memasang kancing baju, menuang air dalam gelas & menggunakan alat makan. Tidak jarang saya membiarkannya bereksperimen & mengeksplorasi imajinasinya, dan menunggu kejutannya..hahaha
Selain itu, saya juga pernah mengajak Reyvell mengamati pertumbuhan kacang hijau menjadi kecambah loh. Meletakan beberapa biji kacang hijau diatas kapas basah lalu dimasukkan kedalam mangkok dan amati hingga tumbuh. Menurut saya, anak seusia Reyvell memang harus banyak bermain agar dia selalu ingat bahwa masa kecilnya bahagia. Namun sebagai orangtua, saya harus bijaksana. Bukan sekedar membiarkan bermain, karena dalam permainan kita dapat selipkan pembelajaran. Terimakasih Mommyasia.id #MainanAnak #MainanEdukasi #MainanEdukatif #TipsMemilihMainanAnak
> Aku kadang beli mainan sesuai yang ada tulisannya aja sih di boxnya... Pengen sih beli mainan yang memang ada kurikulumnya dan sesuai umur. Ada ngga sih mom?
> Nah iya kemarin teman saya beli mainan buat anaknya terus katanya itu ga cuma sekali. Jadi mesti beli minimal 3 bulan dulu kalo ga salah, dikirimnya per bulan beda2 terus ada kategori umur, saya sih belum coba ya, baru liat-liat aja di website nya tapi kayanya bagus.
Terus temen saya kemarin beli mainan edukasi buat anaknya, dia sepaket ada buku sama DVD juga isinya ya lagu anak, terus ada cerita anak, lucu sih saya liat. Kalo saya liat di websitenya memang dibagi per kategori usia gitu mainanya. Saya belum beli baru lihat2 di websitenya aja, namanya tuh Kodomo Challenge, ternyata dari Jepang pantes sih soalnya kaya terencana gitu.
Dear Calon Mama, Daftar Barang Ini Wajib Ada Saat Persiapan Melahirkan
> Nah iya kemarin teman saya beli mainan buat anaknya terus katanya itu ga cuma sekali. Jadi mesti beli minimal 3 bulan dulu kalo ga salah, dikirimnya per bulan beda2 terus ada kategori umur, saya sih belum coba ya, baru liat-liat aja di website nya tapi kayanya bagus.
> Di website mana mom? Boleh dong di share kalo ada mainan edukasi anak yang sesuai dan ada kurikulumnya. Apalagi jaman sekarang, anak-anak masuk SD aja di tes ya mom... Kudu persiapan sejak balita dong ya anak-anak, hehe
> Aku kadang beli mainan sesuai yang ada tulisannya aja sih di boxnya... Pengen sih beli mainan yang memang ada kurikulumnya dan sesuai umur. Ada ngga sih mom?
> Kalo saya membeli mainan pertama yang aman untuk anak, lalu sesuai dengan usianya, harga terjangkau, bermanfaat dan menyenangkan untuk anak. Tidak harus mainan yang bersifat edukasi, tapi mainan yang terlihat biasa pun sebenarnya pembelajaran sendiri buat anak, karena bagi anak bermain adalah belajar.
> Mainan yg ada di sekitar justru lebih bagus menurut saya. Si anak jd sekalian belajar bagaimana fungsi sebenarnya barang tersebut. Tetap diawasi dan hanya gunakan barang2 yg aman seperti tutup panci, tutup termos, dsb..
> Berhubung anak sudah dua dengan jarak tiga tahun, akhirnya ya mereka sering saling tukar pinjam mainan, sih. Walaupun sudah diingatkan kalau mainan A jatuhnya kurang menantang untuk kakak atau mainan B masih kelewat rumit untuk dedek, tetap juga akhirnya mereka kadang-kadang menggunakan mainan yang jadi tidak sesuai dengan usianya. Selama anak-anak menikmati dan masih dominan memainkan mainan lain yang lebih sesuai dengan usianya (demikian juga halnya dengan buku bacaan anak dan latihan tanggung jawab di rumah), saya biarkan saja, sih. Kadang juga saya lakukan penyesuaian penyederhanaan atau justru menambahkan kreasi tantangan pada mainan yang sama, sambil tetap diawasi tentunya. Karena kalau terlalu sulit takutnya anak jadi merasa minder atau kesal tidak bisa menyelesaikan permainan, walaupun kalau anaknya senang sih mungkin bagus-bagus saja ya dia belajar tantangan baru. Mainan yang mudah dimainkan juga boleh lah untuk selingan bagi kakak yang lebih besar, seperti halnya kita yang kadang menjalankan hobi yang terkesan receh. Namun memang mainan yang sesuai dengan usia akan lebih tepat sasaran dalam menstimulasi kecerdasan anak.
> Kay yang sudah menginjak usia 4tahun selalu minta dibelikan mainan ini dan itu, apa yang dia lihat, baik ditivi ataupun linat temannya main, pasti dia kepingin juga.
Yang saya lakukan adalah saya ajak ngobrol Kay dengan memeluknya, sambil menjelaskan bahwa mainan yang dia inginkan tadi belum bisa saya belikan untuknya. Saya selalu berikan 2 pilihan, tapi pilihannya saya yang tentukan.
Saya pilihkan boneka atau lego block besar, Kay lebih pilih boneka, naah sambil Kay bermain boneka saya sarankan untuk membuat rumah boneka dari legonya tadi. Sambil saya ajarkan untuk berhitung jumlah lego dan warna apa saja yang ada pada mainannya.
Apapun mainannya, kita sebaiknya mendampingi, anak pasti senang, bisa bermain sambil belajar, karena diusia 4tahun ini termasuk usia emas untuk anak.
Happy kids, happy mom😉
> pagiii momin, aku ibu dari dua orang balita, i am also a working mommy. Untuk urusan mainan jujur aku enggak telaten untuk membuat sendiri dan alhamdulillahnya teknologi sudah canggih jadi aku bisa beli mainan apa saja yang kami butuhkan. Aku sangat concern tentang membeli mainan dan dokter anak kami selalu mengingatkan untuk membelikan mainan yang sesuai umur anak, karenanya kalau kita perhatikan setiap box mainan selalu menginformasikan usia mainan tersebut cocok bagi usia tertentu. So far aku menyukai mainan edukatif dan kami beli sesuai range usia anak-anak kami. Mainan edukatif sangat membantu ku dalam memberi pengertian pada anak-anak. Bahkan banyak hal yang aku tertolong banget dengan adanya mainan edukatif. Misal waktu anak usia dibawh satu tahun aku membeli matras yang full colour dimana motifnya adalah berbagai warna jadi sambil merangkak dia akan berhenti diwarana dan bentuk yang berbeda, tentu ini melatih panca inderanya. LAlu ketika anakku usia 3 tahun aku membeli board huruf-huruf yang bisa dia susun lagi dan tanpa harus ribet ternyata dia bisa tahu urutannya dengan memasukkan huruf sesuai bentuknya. Dan beberapa waktu lagi anakku usia 6 tahun dan dia punya mainan tentang lalu lintas suatu hari bapak taksi meminta dia duduk disebelhanya dan spontan anakku menjawab "om anak balita tidak boleh duduk didepan karena resiko". Wow amazing dengernya karena itu dia dapat dari bermain bukan ajaran aku hehe.
Yang terpenting adalah apapun jenis mainannya maka butuh peranan orang tua disana, harus ada interaksi jangan biarkan anak bermain sendiri karena bonding yang hebat tercipta karena ada interaksi dan bermain bersama anak selalu menyenangkan karena aku jadi seperti teman bagi mereka.
Anti Ribet Kaya Gizi, Masak Bubur MPASI Promina Homemade Untuk Si Kecil Yuk, Moms!
> Wah, ide bagus nih moms! Anak juga bisa belajar sharing mainan ke saudaranya ya.
> Kadang beberapa mainan yang tanpa label edukasi itu juga bisa buat bahan belajar kok moms :) si kecil suka mainan apa ya?
> Secara nggak langsung, tutup panci sama tutup tremos juga bisa jadi mainan edukasi lho moms. Soalnya dia belajar melihat tekstur, bentuk dan juga warna. Apalagi, kalau dia coba buat buka tutup dari tutup panci :)
#Mainan Edukatif
#Tips Memilih Mainan Anak
#Mainan Anak
> www.shimajiro.id websitenya. Iya mau sekolah dites dulu kalo zaman sekarang, kita deh mesti pinter2 ajarin si kecil di rumah sebelum masuk ke sekolah.
Ingin Beli Mainan Dengan Harga Miring Untuk Bayi? Di Sini Tempatnya Moms!