Menurut CDC, pada 2012 lebih dari sepertiga anak-anak dan remaja mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Dengan mengajari anak cara memasak makanan yang tepat di usia muda, adalah faktor kunci dalam membantu mencegah anak-anak Moms dari nasib yang sama karena si kecil akan terbiasa pada pola makanan sehat yang dibuat sendiri di rumah.
Persiapan Sebelum Memasak Bersama
Sebelum kita memasak , misalnya memasak daging sapi, tentunya hal pertama yang harus kita lakukan bersamas si kecil adalah belanja bersama. Moms bisa mengajarinya cara memilih daging yang segar, memilih sayur dan bumbu yang bisa digunakan.
Ajak juga anak untuk terlibat aktif dalam setiap proses dan perkenalkan juga macam-macam cara memasak, seperti menggoreng, merebus, mengkukus atau membakar. Ajari juga teknik memasak daging sapi sederhana atau memasak daging sapi supaya empuk pada anak. Mengajarkan cara memasak makanan sehari-hari dapat membuat kepercayaan dirinya meningkat lho Moms, karena si kecil akan benar-benar belajar dari proses memasak ini, setelahnya mereka akan bangga dengan makanan hasil masakan sendiri.
Berikut Ini Manfaat Lain dari Memasak dengan Anak
1. Meningkatkan kehangatan keluarga
Aktivitas memasak tergolong sarat komunikasi, sehingga memungkinkan terjalinnya kehangatan antara ibu dan anak. Saat mengajarkan untuk memotong bahan makanan, misalnya, Moms bisa memeluk dan memandu anak dari belakang untuk memberikan contoh.
2. Meningkatkan wawasan anak
Sambil menyiapkan bahan dan memotong-motongnya, ibu bisa mengajarkan mengenai kandungan gizi pada makanan.Misalnya, apa kegunaan protein dan zat besi yang terdapat pada daging sapi untuk kesehatan anak.
3. Melatih konsentrasi dan daya ingat
Saat mulai memasak, anak belajar untuk mengikuti resep yang diberikan oleh ibu. Ketika kegiatan ini dilakukan secara rutin, lama-kelamaan anak akan mulai memasak tanpa panduan resep karena sudah hafal apa yang harus dilakukan.
4. Mengembangkan sensitivitas rasa
Anak belajar berpendapat, apakah ia dapat mencium aroma bahan makanan yang masih segar, atau apakah masakannya sudah enak atau belum. Namun sensitivitas rasa tidak hanya berlaku saat anak mencicipi masakannya. Sensitivitasnya terhadap tekstur bahan makanan, juga akan berpengaruh saat ia mengerjakan tugas prakaryanya. Anak akan belajar lebih detail dan teliti.