Memiliki buah hati adalah hal yang dinantikan oleh pasangan suami istri. Saat hamil muda, banyak perubahan yang normal terjadi pada ibu. Seperti merasakan mudah lelah, mual dan muntah. Hal tersebut merupakan ciri hamil muda yang sehat. Namun, ada juga tanda kehamilan yang memerlukan perhatian lebih, sebab bisa menjadi tanda yang berbahaya bagi janin dan juga ibu.

Dilansir dari webmd.com, berikut ini 7 tanda hamil muda yang tidak sehat dan berbahaya yang perlu mendapatkan penanganan medis.

1. Pendarahan
 

Pendarahan yang ringan tidak disertai rasa sakit sering terjadi di awal masa kehamilan. Pendarahan ini merupakan tanda hamil muda yang sehat. Namun, pendarahan bisa berbahaya jika:

  • Saat hamil muda keluar darah segar disertai sakit nyeri perut yang hebat, kram dan merasa selalu ingin pingsan karena merasakan lemas berlebihan di trimester pertama. Menurut Peter Bernstein, pakar kehamilan, hal ini perlu diwaspadai sebab kamu bisa saja mengalami kehamilan ektopik. Kehamilan ini terjadi sebab sel telur dibuahi di suatu tempat selain uterus. 
  • Pendarahan berat, saat hamil muda keluar darah encer dengan kram yang terus terjadi sampai usia trimester kedua bisa menjadi tanda keguguran janin. 
  • Pendarahan yang terjadi di trimester ketiga dapat mengindikasikan kamu mengalami abrupsi plasenta, yakni plasenta terlepas dari dinding rahim.
2. Mual berat dan muntah-muntah
 

Salah satu tanda hamil muda yang sehat adalah mual dan muntah. Namun bisa menjadi berbahaya jika terjadi terus-menerus. Sering muntah ketika hamil juga bisa menjadi tanda bahaya kehamilan, seperti:
  • Muntah terus-menerus hingga masa trimester kedua kehamilan, nyeri di bawah tulang rusuk dan mengalami pembengkakan di wajah, tangan dan kaki. Hal ini bisa jadi kami mengalami Preeklamsia. 
  • Muntah yang disertai diare 
  • Jika muntah disertai demam dan nyeri di punggung bawah atau sekitar alat kelamin, kemunginan ada infeksi ginjal.
Waspada, Moms! 7 Tanda Hamil Muda Tak Sehat Ini Sangat Penting Kamu Ketahui
“If you can’t eat or drink anything, you run the risk of becoming dehydrated.”
source: https://www.webmd.com/baby/features/7-pregnancy-warning-signs#2

3. Demam
Jika ibu hamil merasakan demam lebih dari 1 - 2 hari dan suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius namun tidak menunjukkan gejala flu atau pilek, harus memeriksakan kandungan ke dokter. 

4. Janin jarang bergerak
Jika pola pergerakan janin berkurang atau bahkan berhenti di usia kandungan 28 minggu ke atas, Moms harus waspada. Ini berarti terjadi sesuatu dengan janin yang dikandung.

5. Keluar cairan dari vagina
 

Bila ada cairan yang keluar secara merembers dari vagina di masa kehamilan kurang dari 37 minggu, itu berarti air ketuban sudah pecah. Artinya, janin yang ada di dalam kandungan sudah harus dilahirkan walau dalam keadaan prematur. Namun, bisa jadi cairan yang keluar tersebut bukan air ketuban, melainkan urine. Ini akibat adanya tekanan pada kandung kemih ketika rahim membesar. Untuk membedakan apakah cairan yang merembes adalah air ketuban atau urine, coba buang air kecil. Jika setelahnya, cairan masih terus keluar, itu tandanya air ketuban sudah pecah.

6. Gejala preeklamsia
Hal ini disebabkan tekanan darah tinggi yang membuat urine kelebihan protein. Biasanya gejala preeklamsia terjadi di usia kehamilan 20 minggu ke atas. Gejala yang dirasakan adalah nyeri perut bagian tengah atau atas, pandangan kabur atau ganda, tangan dan kaki bengkak, sakit kepala parah yang tidak hilang, muntah-muntah, jarang buang air kecil, dan sesak napas.

7. Jatuh


Terjatuh saat hamil memang tidak selalu berbahaya. Tapi, jika perut terkena benturan dan kamu mengalami kontraksi sampai terjadi perembesan air, hingga pendarahan, segera ke dokter ya Moms!