Penyebab mimisan
Mungkin sering kali mendapati pertanyaan, mimisan pada anak berbahayakah ? Pada dasarnya, mimisan bisa terjadi pada anak namun apabila mimisan terjadi kurang dari 2 kali seminggu dengan darah yang sedikit, bukan merupakan indikasi penyakit berat. Anak-anak juga cenderung sering mimisan dibanding orang dewasa. Hal ini disebabkan pembuluh darah pada lapisan hidung anak-anak lebih rapuh dan mudah pecah.
1. Suhu udara ekstrim
Tidak dipungkiri bahwa perubahan cuaca membuat sistem imun anak menjadi lemah. Suhu udara yang berubah dengan cepat dari panas ke dingin atau sebaliknya dapat memicu mimisan pada anak. Suhu yang terlalu panas atau udara yang sangat kering juga menjadi penyebabnya. Penyebab inilah yang paling terjadi mimisan pada anak balita.
2. Sering mengorek hidung terlalu dalam
Terkadang anak tidak sadar saat mengorek lubang hidung terlalu keras atau tidak sengaja memasukkan benda tumpul ke dalam lubang hidungnya dapat memicu mimisan.
3. Hidung terbentur
Hidung terbentur atau terpukul benda keras maupun anak terjatuh dapat menyebabkan mimisan karena pembuluh darah dalam hidung pecah atau terluka. Oleh sebab itu, saat anak-anak bermain harus tetap diawasi ya Moms!
4. Alergi, pilek maupun sakit
Alergi hingga pilek dapat memicu mimisan, karena pembuluh darah pada hidung menjadi tegang lalu pecah. Misal anak sedang pilek, usahakan jangan terlalu keras buang ingus karena dapat melukai pembuluh darah di hidung. Pilek menjadi penyebab umum mimisan pada anak 2 tahun.
Cara mengatasi mimisan pada anak
Setelah mengetahui apa saja penyebab mimisan pada anak, sekarang lanjut membahas cara mengatasi mimisan pada anak.
1. Tetap tenang
Jangan panik bila melihat anak Moms mimisan. Apabila Moms terlihat kaget, khawatir dan panik, anak bisa menjadi takut dan menangis. Ditakutkan apabila anak menangis, darah mimisan dapat masuk ke tenggorokan dan membuat si kecil tersedak. Oleh karena itu, tetap tenang dan temani anak Moms terus
2. Duduklah dengan tegak
Dudukkan anak dengan kepala tegak agak menunduk, jangan mengangkat kepala atau memberingkannya. Hal ini berupaya agar darah tidak naik ke kepala ataupun saluran pernafasan. Apabila mimisan pada anak saat tidur, minta anak untuk bangun dan dudukkan dengan tegak
Tutup hidung si kecil dengan tisu ataupun kain kering dan biarkan darah mengalir hingga berhenti. Tekan hidung dengan lunak dan minta si kecil bernafas melalui mulut. Hindari memasukkan tisu ke dalam lubang hidung. Moms bisa memberikan kompres dingin untuk menghentikan pendarahan.
4. Perhatikan pendarahannya
Perhatikan apakah pendarahannya sudah berhenti atau belum. Langkah 3 dapat diulangi hingga darah benar-benar berhenti. Dan tanya pada buah hati apakah tenggorokan atau mulut terasa pahit, apabila iya, suruh anak memuntahkannya karena ditakutkan ada darah yang terbawa hingga tenggorokkan. Jika pendarahan sudah berhenti, istirahatkan anak Moms dan jangan beraktivitas berat terlebih dahulu.