Perempuan memiliki sistem dan organ tubuh yang lebih kompleks ketimbang laki-laki. Terutama untuk sistem reproduksinya.
Tak heran, jika siklus menstruasi datang, tubuh perempuan menunjukkan reaksi yang beragam. Salah satu yang paling sering muncul adalah nyeri haid. Nyeri haid ini berupa kram perut yang terjadi di perut bagian bawah atau belakang.
Nyeri haid adalah
Nyeri haid merupakan kondisi di mana rahim berkontraksi mengencang dan melemas saat meluruhkan darah dari rahim. Saat menstruasi, rahim melepas zat kimia bernama prostaglandin. Prostaglandin inilah yang membuat kekuatan kontraksi bertambah. Saat itulah rasa sakit berupa nyeri dan kram terjadi.
Rasa nyeri saat haid disebut dismenore
Dalam dunia medis, nyeri haid disebut dismenore. Masyarakat Indonesia, khususnya orang di Jawa menyebutnya dilepen.
Nyeri haid yang normal
Ada dua tipe nyeri haid atau dismenore, yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder.
Dismenore primer biasa dirasakan saat menstruasi tiba. Biasanya terjadi singkat atau berlangsung beberapa hari. Dismenore primer ini biasanya dialami remaja, dan berangsur-angsur hilang saat seorang perempuan bertambah usia.
Sementara dismenore sekunder dialami perempuan jika ada masalah pada organ reproduksinya. Nyeri akan terjadi pada awal siklus dan bertahan lebih lama dari dismenore primer.
Penyebab nyeri haid
Selain disebabkan karena kontraksi rahim saat meluruhkan darah, nyeri haid juga bisa disebabkan karena beberapa faktor ini, yaitu:
- Memiliki keluarga dengan riwayat nyeri haid
- Merokok
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Tidak atau belum punya anak
- Pendarahan berat saat haid
- Perempuan dengan pubertas dini sebelum usia 11 tahun
Cara mengatasi nyeri haid
Nyeri haid membuat tak nyaman dan menghalangi aktivitas perempuan sehari-hari. Untuk mengatasinya, Moms bisa melakukan hal-hal ini:
- Perbanyak istirahat, jangan memforsir diri di masa-masa ini
- Hindari konsumsi kafein dan garam serta jangan merokok dan minum alkohol
- Mandi air hangat agar tubuh lebih nyaman
- Melakukan kegiatan fisik ringan atau yoga
- Konsumsi makanan mengandung vitamin B1, B6, vitamin E dan omega 3
- Mengompres dengan kompresan hangat
Jika rasa nyeri tak kunjung reda, Moms bisa mengonsumsi ibuprofen untuk menekan rasa sakit. Namun tidak disarankan dikonsumsi dalam jangka waktu lama ya, Moms. Sebaiknya periksakan diri ke dokter jika nyeri haid dirasa mengganggu dan mulai berlebihan. Semoga informasi ini berguna untukmu, Moms.