1) Coba Pahami Kalau itu Semua Normal dan Merupakan Bagian dari Perubahan Hormon
2) Berikan Anak Waktu Sendiri
Kalau kamu melihat anak remajamu dalam kondisi marah dan kesal, maka segera berikan waktu untuk sendiri. Ini penting agar orang-orang di sekitarnya tidak menjadi pelampiasan amarahnya. Kamu bisa memintanya menenangkan diri di dalam kamar, dan kalau emosinya sudah stabil barulah boleh kembali berkumpul dengan anggota keluarga lainnya. Hindari juga kakak ataupun adiknya mengganggunya saat dia menenangkan diri ya!
3) Jadilah Teman Curhat Anak
Sebenarnya tak mudah menjadi teman curhat anak. Mungkin anak akan merasa canggung dan aneh membicarakan hal-hal yang dirasakannya kepada orangtuanya. Namun tak ada salahnya mencoba. Ajak anak untuk mengobrol mengenai hal-hal di pikirannya, terutama saat moodnya sedang dalam suasana yang baik. Dengan begitu, anak akan lebih terbuka, dan kamu pun bisa memahami dengan hal-hal yang dipikirkan dan dirasakannya.
4) Ajak Anak untuk Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Mood swing enggak semata-mata disebabkan oleh hormon saja lho, tapi juga karena hidup anak yang tak sehat, baik dari sisi fisik maupun psikis. Kalau anak terlalu lelah, maka dia pasti lebih mudah uring-uringan. Sama halnya ketika pola makannya buruk, maka akan memengaruhi bentuk badannya sehingga anak jadi minder. Karena itu, perhatikan pola makan anak dengan mengonsumsi makanan sehat agar membentuk tubuh dan jiwa yang sehat pula. Dengan begitu anak akan jadi lebih percaya diri.
5) Cari Bantuan kepada Orang Lain atau Ahli
Apabila tips mendidik anak remaja yang suasanya hatinya mudah berubah di atas belum berhasil juga, maka cobalah meminta bantuan orang lain misalnya orang yang dekat dengan anak. Biasanya anak akan lebih mudah terbuka menceritakan masalah pribadinya kepada orang tersebut ketimbang kamu orangtuanya. Jika ternyata sikap anak sudah tidak bisa ditolerir lagi, maka cobalah menghubungi psikolog atau konselor yang khusus menangangi anak remaja. Wish you luck, Moms!