Ibuprofen vs Paracetamol: Penggunaannya pada Ibu Hamil
Ibuprofen dan paracetamol adalah dua jenis obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan anti peradangan yang paling umum untuk digunakan pada anak-anak maupun dewasa. Meskipun keduanya sama-sama bisa membantu meredakan nyeri, namun sebenarnya keduanya memiliki penggunaan dan efek samping yang berbeda.
Ibuprofen
Ibuprofen umumnya diberikan untuk menangani peradangan seperti cedera, nyeri pungung bawah, bengkak akibat terkilir, atau sakit kepala. Sejumlah penelitian menyebutkan risiko konsumsi ibuprofen pada ibu hamil, khususnya pada trimester pertama dan ketiga kehamilan. Janin yang sering terpapar ibuprofen pada rentang waktu tersebut lebih berisiko mengalami masalah kesuburan, khususnya jika janin yang dikandung adalah perempuan.
Selain risiko kesuburan pada bayi perempuan, konsumsi ibuprofen juga disebut dapat meningkatkan risiko keguguran dan asma. Karena itu banyak dokter yang menyarankan agar ibu hamil tidak sembarangan minum obat ibuprofen saat hamil. Namun jika benar-benar memerlukan ibuprofen, Moms bisa menggunakannya pada trimester kedua kehamilan. Pastikan dosis dan penggunaannya selalu dengan rekomendasi dokter ya Moms!
Beberapa nama ibuprofen paten yang beredar di pasaran antara lain Aknil, Bufect, Dofen, Tamaprofen, Profen, Iprox, dan Iremax. Tak hanya bisa dikonsumsi untuk dewasa, ibuprofen juga boleh diberikan untuk anak-anak. Jenis ibuprofen anak yang banyak digunakan di antaranya Tiafen, Proris, Farsifen dan Febryn. Sedangkan untuk harga, Moms bisa mendapatkan ibuprofen harga terjangkau mulai dari Rp 600 per tablet, tergantung merek.
Paracetamol
Paracetamol terbukti ampuh untuk meredakan nyeri ringan hingga demam untuk bayi berusia lebih dari 1 bulan hingga dewasa. Meskipun dapat meredakan nyeri umum, namun paracetamol tidak dapat membantu penyembuhan peradangan. Jika Moms mengalami nyeri bengkak terkilir, atau nyeri punggung bawah, lebih baik mengonsumsi obat ibuprofen daripada paracetamol untuk proses penyembuhan.
Pada ibu hamil, paracetamol termasuk obat yang boleh diminum semasa kehamilan. Meskipun ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa minum paracetamol dapat meningkatkan risiko asma dan ADHD pada anak, namun belum ada bukti kuat dan masih butuh penelitian lebih lanjut.
Meskipun terbilang aman, namun ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi paracetamol tanpa konsultasi dokter. Ibu hamil juga tidak disarankan minum paracetamol dalam jangka waktu yang lama, termasuk kombinasi paracetamol dengan obat lainnya seperti dalam obat batuk atau flu. Beberapa merek paracetamol yang populer di pasaran antara lain Sanmol, Panadol, Biogesic, Tempra dan Fevrin.
Nah, sudah jelas ya Moms perbedaan paracetamol dan ibuprofen pada ibu hamil? Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat di masa kehamilan ya Moms!