Biasanya kista tersebut akan menghilang dengan sendirinya tanpa efek samping apapun. Namun jika ukurannya membesar, barulah moms patut waspada. Yuk, kenali lebih dekat soal penyakit kista ovarium.
Gejala Penyakit Kista Ovarium
Kista Ovarium berukuran kecil sebenarnya sama sekali tidak berbahaya dan menimbulkan gejala apapun. Biasanya akan menghilang dengan sendirinya, tanpa efek negatif atau semacamnya.
Namun lain cerita jika kista tersebut tak kunjung hilang dan ukurannya terus membesar. Kondisi ini bisa mengakibatkan moms merasa tak nyaman. Ada beberapa gejala yang bisa dicermati sebelum memeriksakan diri ke dokter.
Pembesaran kista biasanya diiringi nyeri di perut bagian bawah. Sensasi tak nyaman ini bisa datang dan pergi. Jika tak segera ditangani bisa menyebar ke punggung bawah dan paha.
Perhatikan juga apakah moms mengalami nyeri di bagian panggul. Jika sering mengalami hal ini sebelum dan sesudah menstruasi, mungkin sudah waktunya berkonsultasi ke dokter.
Menstruasi tak teratur juga jadi salah satu tanda penyakit kista ovarium. Bisa terasa lebih ringan atau bahkan lebih berat serta menyakitkan dibanding biasanya. Gejala-gejala lainnya meliputi sakit di bawah perut saat berhubungan seksual, perut seperti ditekan, kembung, kesulitan/sakit saat buang air besar, sering cepat kenyang meski makan sedikit, mual, muntah, dan nyeri pada payudara.
Penyebab Kista Ovarium
Kista ovarium terbagi menjadi dua jenis, yaitu kista fungsional dan patologis. Kista fungsional umumnya muncul karena siklus menstruasi Kista fungsional sendiri terdiri dari dua jenis yaitu kista korpus luteum dan kista folikel.
Kista korpus luteum disebabkan karena lubang keluarnya sel telur pada korpus luteum tersumbat, penumpukan cairan pun terjadi sehingga korpus luteum berubah menjadi kista. Sementara kista folikel terbentuk ketika folikel mengalami gangguan sehingga tidak bisa melepaskan sel telur.
Kista patologis tidak berhubungan dengan siklus menstruasi dan muncul akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Sebagian kecil kista ini bisa bersifat kanker dan biasanya proses pemulihannya harus melalui proses operasi.
Ciri-ciri Penyakit Kista pada Saat Menstruasi
Menstruasi terjadi ketika sel telur matang tak dibuahi dan folikel (struktur berisi cairan tempat pertumbuhan sel telur) mengecil kemudian menghilang dalam 2-3 minggu. Gangguan dalam siklus ini akan memperbesar kemungkinan terjadinya kista.
Riset Fakultas Kesehatan dan Kedokteran di Universitas Indonesia mengungkap bahwa keberadaan kista bisa dideteksi dari darah haid. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pasien muda penderita kista atau endometriosis, ditemukan bahwa darah haid mereka mengandung serabut saraf.
Serabut ini menyebabkan wanita merasa sakit atau nyeri kala datang bulan atau haid. Sisi positifnya, keberadaan kista bisa dideteksi sejak dini dan cara ini bisa dilakukan oleh wanita yang belum menikah, tanpa takut selaput daranya robek.
Penyakit Kista Ovarium Apakah Bisa Hamil
Kista Ovarium memang bisa mengganggu kondisi tubuh wanita. Namun demikian, hanya ada dua jenis yang berpengaruh pada kesuburan hingga membuat pengidapnya sulit hamil.
Pertama adalah endometrioma, kista yang disebabkan edometriosis, kondisi dimana jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Wanita yang tubuhnya memiliki kista ini biasanya akan sulit mengharapkan kehamilan.
Kista jenis kedua adalah PCOS atau kista yang tumbuh akibat sindrom ovarium polikistik. Ditandai dengan munculnya kista kecil di bagian rahim. Tanda lainnya adalah meningkatnya kadar hormon tertentu dan menstruasi tak teratur. Kondisi terakhir ini yang lantas membuat wanita jadi lebih sulit hamil.
Itulah penjelasan singkat mengenai gejala dan sebab-sebab kista ovarium. Sekecil apapun perubahan yang terjadi dalam tubuh, tetap waspada ya moms. Jangan ragu memeriksakan diri ke dokter jika ada sesuatu yang dirasa mengganggu.