Diabetes Melitus

Perempuan yang menderita diabetes melitus, wajib banget memeriksakan dirinya ke dokter, baik itu sebelum dan selama hamil. Ini berguna agar dokter dapat memberikan pengobatan untuk mengontrol kadar gula di dalam darah. Dokter juga akan memberikan anjuran mengenai pola makan yang tepat agar kadar gula dalam darah tidak meningkat.

Pemeriksaan ini sangat penting untuk menghindari terjadinya keguguran ataupun kelainan bawaan berupa cacat saat bayi lahir. Selain itu untuk mencegah diabetes melitus yang kamu derita berkembang menjadi diabestes gestasional atau diabetes kehamilan, yang juga berdampak parah bagi kesehatan ibu dan calon bayi.

 
Diabetes Melitus
source: http://myobclinic.com


 

Penyakit Jantung

Jangan pernah menganggap sepele riwayat penyakit jantung yang kamu derita ya, Moms. Karena selama hamil penyakit ini bisa lebih parah. Jika kamu memeriksakan diri ke dokter kandungan secara teratur, maka dokter akan meminimalisir kemungkinan-kemungkinan akibat yang timbul karena penyakit jantungmu, misalnya keguguran, gangguan pertumbuhan pada janin hingga persalinan prematur. Hal yang perlu banget dijaga ibu hamil dengan penyakit ini adalah istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi. 

 

Penyakit Jantung
source: http://www.newhealthadvisor.com


 

baca juga

Epilepsi

Perempuan yang menderita epilepsi masih dibolehkan hamil, dengan catatan harus rajin kontrol ke dokter. Menurut data, terdapat 50 persen penderita epilepsi yang baik-baik saja selama kehamilan, sementara sisanya penyakit epilepsinya semakin memburuk kala hamil.

Pemeriksaan ke dokter sangat diperlukan, karena dokter akan meresepkan obat yang cocok dikonsumsi selama hamil. Apabila kamu mengonsumsi obat epilepsi tanpa resep dokter, maka akibatnya bisa fatal, salah satunya terjadi cacat tabung syaraf pada bayi. 

 

Epilepsi
source: http://epilepsyu.com


 

Penyakit Autoimun

Ada beberapa jenis penyakit autoimun yang harus banget dalam pantauan dokter saat kamu hamil, antara lain penyakit lupus, sindrom antibodi antifosfolipid dan penyakit grave. Dampak penyakit-penyakit ini sangat berbahahaya karena dapat menyebabkan keguguran berulang, kelahiran prematur, berat badan bayi saay lahir rendah (BBLR) dan sebagainya. Namun, dengan penanganan yang tepat dari dokter dampak-dampak itu bisa diatasi atau dimanimalisasi. So, ingat untuk selalu melakukan kontrol rutin ya, Moms!

 

Penyakit Autoimun
source: https://www.goredforwomen.org


 

baca juga

Kelainan Ginjal

Penyakit ibu hamil yang juga enggak boleh absen dari pantauan dokter adalah kelainan ginjal. Saat hamil, cairan dalam tubuh akan bertambah banyak sehingga membuat ginjal bekerja lebih berat. Alhasil ibu berisiko mengalami gangguan metabolisme dan keracunan.

Dampaknya enggak hanya dirasakan ibu saja, namun juga memengaruhi keberadaan bayi di dalam rahim. Jika fungsi ginjal semakin menurun, maka mau tak mau dokter akan mengambil tindakan dengan melakukan persalinan lebih dini. 

 

Kelainan Ginjal
source: http://infobaby.org/kidney-pain-during-pregnancy/


 

Hipertensi

Ibu hamil yang positif memiliki riwayat hipertensi tentu saja harus berkonsultasi dengan dokter, untuk mengontrol agar tekanan darah tetap stabil. Biasanya bumil dengan tekanan darah yang tinggi akan diobati dengan pemberian obat yang dikonsumsi secara rutin, dan dianjurkan menjaga pola makan. Jika tidak menaati anjuran dokter, maka hipertensi tersebut bisa berkembang menjadi preeklampsia atau keracunan protein, yang berakibat pada keguguran dan komplikasi persalinan seperti kelahiran prematur dan BBLR. 

 

Hipertensi
source: https://www.adclinic.com/hypertension-pregnancy-prevent-complications/