Bagi para orangtua baru, saat bayi menangis tentu bingung dan panik rasanya. Apalagi jika bayi menangis dalam waktu berjam-jam setiap harinya.
Terbesit dalam pikiran kita sebagai orangtua, "Apakah ada yang sakit?" atau "Apa yang diinginkan bayi ya?" Wajar, karena bayi belum bisa mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata, menangis adalah satu-satunya cara ia mengungkapkan pesan kepada orangtuanya.
Meski tangisan pada bayi adalah hal yang lazim terjadi. Ttapi jika ia menangis dalam waktu lama di jam-jam tertentu setiap harinya, bisa jadi ia sedang mengalami fase kolik.
Apa itu Kolik?
Kolik merupakan kondisi bayi yang sehat menangis berlebihan selama berjam-jam, tanpa diketahui penyebabnya. Bisa jadi karena bayi membutuhkan adaptasi, khususnya secara fisik, terhadap lingkungan sekitarnya.
Bayi yang mengalami kolik menunjukkan perilaku seperti berikut ini, antara lain:
- Wajahnya memerah
- Tangan mengepal kuat
- Menangis kuat hingga punggungnya melengkung
Meski pada umumnya tidak berbahaya, tetapi ada juga kolik yang menunjukkan gejala yang harus diwaspadai Moms, misalnya:
- Kolik disertai diare dan kejang
- Kolik disertai muntah cairan kehijauan
- Bayi kesulitan bernapas
- Tangis histeris dengan nada tinggi
- Tubuh yang lemas
- Demam tinggi hingga 38 derajat Celcius untuk bayi usia kurang dari 3 bulan dan 39 derajat Celcius untuk bayi di atas usia 3 bulan.
Jika menunjukkan gejala di atas, segera bawa si Kecil ke rumah sakit karena gejala-gejala tersebut menunjukkan ada hal yang perlu diobservasi lebih lanjut.
Bayi Kolik Setiap Malam
Bayi yang mengalami kolik biasanya menangis di malam hari hingga dini hari. Ia bisa menangis lebih dari 3 jam setiap harinya dan kondisi ini berlangsung selama dua hingga empat pekan, bahkan lebih.
Bayi Kolik sampai Usia Berapa?
Umumnya kolik terjadi pada bagi yang baru lahir hingga usia 4 bulan. Pada kolik yang normal, kondisi ini akan berangsur membaik seiring waktu sehingga tak diperlukan penanganan khusus. Kecuali jika bayi menunjukkan gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas.
Bayi Kolik Tidak Mau Menyusu
Meski belum diketahui penyebab pasti bayi mengalami kolik, tetapi para ahli menduga hal ini terjadi karena rasa tidak nyaman yang dirasakan bayi pada tubuhnya. Terutama pada saluran pencernaannya. Termasuk produksi gas dalam saluran pencernaan yang membuatnya kembung. Hal ini membuat bayi enggan menyusu.
Jika hal ini terjadi, Moms bisa memijat perut bayi dengan lembut, gendong bayi dan mandikan dengan air hangat agar tubuhnya nyaman. Walau bayi enggan menyusu, tetap pastikan ia cukup mengonsumsi cairan agar tidak terjadi dehidrasi.
Karena tubuhnya masih rentan, sebaiknya tidak memberikan obat-obatan atau tindakan lain tanpa rekomendasi dokter. Jika bayi kolik dalam waktu yang lama dan terus-menerus, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat.