Saat bayi menginjak usia 6 bulan adalah saat yang menyenangkan sekaligus mendebarkan bagi orangtua. Di usia inilah bayi menapaki milestone barunya, yaitu belajar makan.
Makanan untuk bayi atau yang biasa disebut MPASI, tak hanya sekedar untuk mengenyangkan bayi lho, Moms. Lebih dari itu, di masa awal perkembangannya ini, bayi belajar banyak hal. Termasuk belajar mengunyah dan mengenal tekstur lewat makanan.
Itulah mengapa, tekstur makanan bayi berperan penting untuk melatih indra perasa dan peraba bayi. Sama seperti bersekolah, bayi pun perlu belajar secara bertahap.
Tekstur Makanan Bayi Sesuai Usia
Tahapan belajar mengunyah dan mengenal tekstur makanan bayi bagi perlu diperhatikan lho, Moms. Jangan langsung memberi makanan yang keras, tetapi jangan juga terlena dengan memberi bubur saring terus-menerus.
Untuk usia 6 bulan, Moms bisa memulai dengan tekstur yang sangat lembut alias puree. Bisa diblender atau dihancurkan dengan sendok. Sebaiknya pada awal tahapan belajar makan ini, MPASI tidak terlalu kental agar bayi tidak kesulitan menelannya. Sebaliknya, tidak terlalu cair atau mengandung banyak air agar nutrisinya tetap terpenuhi.
Tekstur Makanan Bayi 7 Bulan dan Tekstur Makanan Bayi 8 Bulan
Tekstur makanan bayi usia 7 hingga 8 bulan lebih kasar. Moms bisa memperkenalkan bubur saring di usia ini. Jika di usia 6 bulan si Kecil hanya makan satu jenis bahan makanan yang dijadikan puree, di usia ini Moms bisa mulai mencampur 2 bahan makanan yang dijadikan bubur saring. Misalnya, nasi dengan protein atau sayur yang dihancurkan.
Tekstur Makanan Bayi 9 Bulan dan Tekstur Makanan Bayi 10 Bulan
Untuk bayi usia 9-10 bulan yang sudah lancar mengunyah, Moms bisa memberikan nasi tim yang teksturnya sudah lebih kasar tetapi tetap lembut. Bahan-bahan makanan yang sebelumnya dibuat sangat halus, kini bisa disajikan lebih kasar secara bertahap.
Di usia ini pun, Mama bisa memberikan camilan yang empuk, misalnya pepaya atau labu kukus. Meski giginya belum tumbuh sempurna, makanan-makanan ini bisa digigit dengan mudah oleh si Kecil.
Yang perlu diperhatikan adalah tiap anak punya tahapan makannya masing-masing yang tidak bisa disamaratakan. Yang terpenting, Moms memberikan asupan gizi seimbang dan disesuaikan dengan kemampuan bayi untuk merangsang perkembangannya secara bertahap.