Psst, Mengapa Anak Laki-laki Harus Melakukan Sunat? Ternyata Ini Jawabannya

Sunat merupakan pemotongan kulit penis bagian depan yang menutupi kepala penis dan biasanya dilakukan saat anak masih kecil, bahkan beberapa orangtua mengambil keputusan melakukan sunat untuk anaknya selagi masih bayi. Namun, ternyata ada beberapa kasus di mana anak atau bayi harus menghindari sunat lho, Moms.

Hal ini semata-mata karena alasan kesehatan, di antaranya bayi lahir prematur, terdapat kelainan lahir seperti cacat bawaan, memiliki penyakit darah tertentu, dan karena sunat dapat memperburuk bahkan mengancam nyawanya. Nah, sunat baru bisa dilakukan apabila bayi atau anak sudah dalam kondisi stabil atau pulih dari penyakit-penyakit itu. 

Adapun alasan kenapa anak laki-laki perlu disunat adalah untuk menghilangkan kulit luar penis yang merupakan tempat berkumpulkan kotoran. Selain itu, tentu saja untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi anak laki-laki. 

Lalu, kira-kira apa manfaat sunat pada anak? 

Percaya enggak percaya, namun sunat ternyata dapat memperkecil risiko anak laki-laki terkena penyakit kelamin lho, terutama saat ia dewasa nantinya. Hal ini sudah diakui oleh beberapa tenaga kesehatan.

Jadi sunat dapat mencegah terjadinya penyakit kelamin yang berbahaya yakni AIDS. Mengapa sunat dapat mencegah penyakit yang disebakan virus HIV? Jawabannya adalah karena sunat dapat menurunkan jumlah bakteri yang terdapat pada kulup penis. 
 

Anak laki-laki yang disunat akan berisiko kecil mengalami infeksi kandung kemih akibat jamur yang menumpuk pada kulup penis. Apabila jamur dan bakteri menumpuk pada kulup penis maka akan masuk ke dalam saluran kencing dan menimbulkan infeksi. Itulah kenapa, orangtua yang anaknya tidak disunat sangat dianjurkan untuk mengajarkan anaknya membersihkan bagian penis setiap mandi. 
 

Enggak hanya memberikan jangka pendek, namun sunat juga memiliki manfaat jangka panjang. Karena kulup yang sering menjadi tempat penumpukan kotoran dihilangkan, maka penis selalu dalam keadaan bersih, sehingga memperkecil pertumbuhan virus, bakteri dan sel kanker.