Sawi daging merupakan salah satu jenis sayur suku sawi-sawian yang bagi sebagian orang mungkin kurang familiar dengan namanya. Sawi yang mudah dibudidayakan ini dapat tumbuh pada dataran tinggi maupun rendah. Meskipun begitu, sawi daging sangat cocok ditanam pada daerah bersuhu sejuk karena akan lebih cepat berbunga. Karena sifatnya yang mudah bertumbuh, dengan sistem perkecambahan epigeal, tanaman sawi daging sering pula dimanfaatkan sebagai tumbuhan percobaan untuk pemupukan, kesuburan tanaman, maupun gangguan tanah karena kekurangan hara.
Sawi daging pada mulanya populer di kawasan Tiongkok, sayuran ini biasa digunakan sebagai bahan sup maupun penghias makanan. Sawi daging merupakan jenis sayuran yang bisa digunakan seluruh bagiannya, baik daun maupun batangnya.
Nama Lain Sawi Daging
Jika moms tidak familiar dengan sebutan sawi daging, sawi ini juga memiliki banyak nama lain di antaranya Pakcoy, Bok Coy, sawi hijau, dan sawi sendok. Di Indonesia sendiri, jenis sawi ini biasa digunakan sebagai bahan olahan tumis, dimakan segar atau hanya dilayukan dengan air panas, maupun diolah menjadi asinan. Meskipun memiliki fungsi dan warna yang serupa dengan sawi hijau yang panjang, tapi sawi daging memiliki tekstur yang lebih kaku serta ukuran yang lebih kecil dan meroset.
Ciri-Ciri Sawi Daging
Sawi daging dan sawi hijau panjang yang biasa dijadikan sayur pendamping pada hidangan mie memang memiliki bentuk yang amat mirip, bagaikan 'kakak-adik'. Sesuai dengan salah satu sebutannya, sawi daging memiliki bentuk daun yang sedikit menguncup seperti sendok. Sawi ini berbentuk kecil dan pendek dengan daun hijau tua dan batang putih melebar yang lebih kaku. Daun-daun pada sawi daging tersusun membentuk spiral yang rapat dan rapi, daun-daun tersebut melekat pada batang yang gemuk seperti berdaging. Ukuran standar sawi ini adalah 15-30 cm.
Tanaman Sawi Daging
Sawi hijau atau daging memang dapat tumbuh pada berbagai dataran, namun dipercaya sawi daging yang tumbuh di dataran tinggi dengan suhu rendah adalah sawi daging terbaik. Setelah disemai sayuran ini akan tumbuh 3-4 daun bibit sejati kemudian dapat ditanam dan akan siap panen dalam 25-30 hari. Atau bisa juga langsung disebar dalam bentuk biji dan siap dipanen 40-60 hari setelah disebar.
Ciri-ciri sawi daging siap panen di antaranya yaitu daunnya sudah berbentuk oval dan melebar serta tangkai daun berwarna hijau cerah. Cara memetik sayur ini yaitu dengan memotong pangkal batang menggunakan pisau lalu membersihkan sisa tanah yang menempel pada batang.
Kandungan Sawi Daging
Sawi daging merupakan salah satu sayuran dengan kandungan gizi dan nutrisi super. Bahkan sayuran ini menempati peringkat ke enam pada kategori buah dan sayuran padat gizi berdasarkan Aggregate Nutrient Density Index (ANDI). Sawi daging merupakan sayuran yang ramah bagi pelaku diet, karena dalam 70 gram sawi daging hanya mengandung 9 kalori. Selain itu, berbagai zat gizi dan mineral yang terkandung dalam sawi daging adalah asam folat, serat pangan, vitamin A, K, dan C, serta kandungan fotokimia atau sejenis antioksidan.
Manfaat Sawi Daging untuk Kesehatan
Sebagaimana kandungannya yang kaya, sawi daging juga memiliki manfaat yang banyak untuk kesehatan. Asam folat pada sayur ini akan sangat bagus jika dikonsumsi oleh ibu hamil karena asam folat berfungsi untuk membentuk sel darah merah, mencegah terjadinya cacat tabung syaraf, serta kelainan pembentukan otak atau kemungkinan terjadinya kelainan tulang belakang janin. Serat pangan pada sawi daging dapat membantu melancarkan proses pencernaan dan mengikat asam empedu penyebab kolesterol.
Sedangkan vitamin A pada sawi ini sangat baik untuk kesehatan mata, vitamin K untuk membantu proses pembekuan darah, serta vitamin C dan antioksidan dapat menjaga sistem kekebalan tubuh, serta menangkal radikal bebas dan membantu pembentukan kolagen untuk mencegah penuaan dini.