Gejala usus buntu pada anak

Gejala usus buntu pada anak

Mengenal gejala usus buntu pada anak harus dikuasai oleh para orangtua agar dapat dengan cepat dilakukan pertolongan medis. Gejala usus buntu berbeda--beda dari setiap umur Moms, untuk anak usia dua thun ke bawah, gejalanya yaitu sakit perut bagian bawah, muntah dan perut membesar karena kembung. Untuk anak usia dua tahun ke atas, gejala awal bisa berupa sakit perut di dekat pusar. Lama kelamaan, rasa sakit tersebut bergerak ke perut kanan bagian bawah.

Dalam kebanyakan kasus, rasa sakit tidak menjadi lebih baik bahkan jika anak terus beristirahat. Gerakan tubuh biasanya membuat rasa sakit lebih buruk lho Moms. gejala lainnya untuk mengetahui usus buntu pada anak yaitu diare dan demam tinggi. Jadi, jika si kecil mengalami hal tersebut, segera periksakan pada dokter ya Moms.

Penanganan Usus Buntu pada Anak

Penanganan Usus Buntu pada Anak

Usus buntu terjadi akibat penyumbatan pada usus yang menimbulkan infeksi. Umumnya penyumbatan disebabkan oleh cairan hidung dan mulut, feses, atau kotoran lainnya. Penyumbatan membuat bakteri gencar menginfeksi, menimbulkan pembengkakan, dan suplai darah ke usus buntu jadi terputus.

Jika tidak diobati, infeksi akan semakin parah dan berakibat fatal seperti pecahnya usus buntu (peritonitis). Untuk itu, pengobatan usus buntu harus dilakukan segera. Jika tidak ampuh jika menggunakan obat, peradangan usus buntu pada anak harus ditangani dengan mengeluarkan usus buntu yang meradang tersebut melalui prosedur apendektomi atau bisa kita sebut jalan operasi. Bagaimana sih proses operasi usus buntu pada anak?

baca juga

Operasi Usus Buntu pada Anak

Operasi Usus Buntu pada Anak

Operasi usus buntu harus dilakukan segera jika anak sudah positif terkena usus buntu. Anak dengan kondisi ini akan mendapatkan perawatan yang sesuai dengan usia, gejala, dan kesehatan anak secara menyeluruh. Dilansir dari berbagai sumber, ada dua tindakan yang dapat dilakukan, yaitu operasi pemotongan apendiks dan Apendektomi interval.

Operasi Pemotongan Apendiks

Operasi usus buntu adalah cara penanganan yang paling umum untuk mengangkat penyumbatan apendiks Moms. Prosedur operasi usus buntu pada anak ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

Operasi terbuka. Prosedur ini dilakukan dengan pemberian obat bius dan menyayat sisi kanan bawah perut untuk pemotongan. Jika usus telah pecah, maka tabung kecil atau shunt ditempatkan untuk mengeluarkan nanah dan cairan lainnya yang keluar. Shunt akan diambil beberapa hari kemudian, setelah infeksi sudah hilang.

Bedah laparoskopi. Pembedahan dilakukan dengan pemberian obat bius dan membuat sayatan kecil. Pada sayatan tersebut dimasukkan sebuah alat yang disebut laparoskopi untuk melihat kondisi perut bagian dalam sekaligus pengangkatan apendiks. Metode ini tidak dilakukan ketika usus akan atau sudah pecah.

baca juga

Apendektomi Interval

Operasi merupakan perawatan usus buntu pada anak yang umum dilakukan. Namun, tindakan tersebut tidak selalu butuh dilakukan sesegera mungkin.

Dokter biasanya menunda operasi jika usus buntu sudah pecah dan mengakibatkan infeksi. Infeksi tersebutlah yang harus lebih dulu ditangani. Prosedur operasi usu buntu pada anak ini disebut dengan apendektomi interval.

Anak akan diberi antibiotik melalui kateter sentral atau tabung IV yang disebut jalur PICC. Kemudian, tes pencitraan akan dilakukan untuk memantau kondisi abses (kantung nanah). Setelah infeksi sembuh, barulah operasi pengangkatan usus buntu dilakukan.

Perawatan Pasca Operasi Usus Buntu pada Anak

Perawatan Pasca Operasi Usus Buntu pada Anak

Setelah anak selesai melalui proses operasi usus buntu, kini saatnya Moms ekstra hati-hati dalam merawat anak dari pasca operasi usus buntu. Ada beberapa hal yang harus Moms perhatikan ya, seperti ini:

1. Pastikan si kecil mendapatkan istirahat yang cukup.
2. Perbanyak minum air putih, untuk mencegah sembelit pasca operasi usus buntu.
3. Hindari aktivitas berat selama 14 hari setelah operasi usus buntu.
4. Gunakan pakaian yang lembut dan nyaman.
5. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah merawat luka operasi.
6. Jaga kebersihan diri, terutama di area sekitar bekas luka operasi usus buntu ya. Jauhi tangan si kecil dari luka dan pastikan agar luka jahitan selalu dalam keadaan kering.
7. Rutin mengonsumsi obat penahan rasa sakit karena luka sayatan setelah operasi dapat menimbulkan rasa sakit, terutama setelah berdiri dalam waktu yang lama.