1. Kelaparan
Mungkin hal pertama yang terlintas dalam pikiran kamu saat bayi kamu menangis ialah, "Mungkinkah dia lapar". Karena bayi belum bisa bicara, sehingga menangis adalah cara ia menyampaikan kalau dia sedang lapar. Jika ia menangis karena lapar, maka saat kamu membernya makan/ASI maka dia akan berhenti menjerit.
Menangis adalah tanda kelaparan yang terlambat. Nah, agar bayi tidak menangis sama sekali, cari tanda-tanda kelaparan: lip-smacking, isap tangan dan rooting, maka beri ia ASI atau botol susu.
Tangisan bayi kelaparan dapat kamu kenali dari nadanya seperti berirama dan berulang-ulang, biasanya pendek dan bernada rendah. Jika ini dialami bayi kamu maka yang harus kamu lakukan adalah memberi makan.
2. Masalah Perut
Jika bayi kamu rewel dan menggeliat, punggungnya terlihat melengkung atau kakinya seperti memompa. Ini dalah tanda bahwa si kecil merasa tidak nyaman di perutnya (masuk angin).
Cara mengatasinya adalah dengan membantu si kecil mengeluarkan gas dari perutnya. Pegang bayi di sisi kiri atau di perutnya untuk membantu pencernaan. Jika bayi berawa, angkat kakinya dan dorong kakinya ke dadanya untuk membantu mengeluarkan gas.
3. Popok Kotor
Beberapa bayi bisa duduk di popok basah atau kotor berjam-jam tanpa perawatan khusus. Namun, bayi lainnya akan menjadi rewel dan menangis jika mereka merasa bokongnya basah dalam waktu yang lama.
Jika asalan bayi menangis karenna popok kotor, maka kamu tidak perlu melakukan banyak hal. Ganti popoknya segera dengan membersihkan bokongnya terlebih dahulu dengan tissu basah atau dilap dengan handuk basah. Saat bayi kamu menangis, periksalah popoknya, bisa jadi ini adalah penyebabnya.
4. Tumbuh Gigi
Bayi biasanya mulai tumbuh gigi sejak usia 4 bulan. Tanda tanda gigi lainnya adalah kelebihan air liur dan menggerogoti apapun yang ada dalam jangkauan. Mengisap, baik empeng, di ibu jari bayi atau jari kamu bisa membantu menenangkannya saat menangis.
Kamu bahkan mungkin ingin memberinya pijat gusi. Pijatlah gusinya sesering mungkin, atau mengunyah gigitan beku, kain lap, atau bahkan kapas bisa memberi sedikit kelegaan pada bayi.
5. Mengantuk
Kamu mungkin bisa tertidur saat tergeletak di kasur, tapi tidak bagi bayi. Sebenarnya bayi yang lebih lelah itu, semakin sulit baginya untuk tidur. Lakukan beberapa trial and error untuk melihat apa yang menenangkan bayi kamu yang lelah.
Swaddling, untuk pemula, bisa membuat bayi merasa nyaman dan tenang. Beberapa bayi merespons gerakan goyang atau suara pengantar tidur atau bahkan dengungan vakum. Tetapkan rutinitas tidur yang memberi isyarat kepada bayi bahwa sudah waktunya tidur.
6. Perlu Bersendawa
Semua anak mungkin bersendawa setelah diberi makan, tapi banyak bayi mungkin perlu dikepang setelah mengisap empeng mengalami cegukan sehingga ia menangis. Semua aktivitas ini bisa membuat bayi kamu menelan udara.
Jadi, saat bayi menangis dan kamu tidak yakin mengapa dmikian, tidak ada salahnya menepuk punggungnya. Pegang bahu kiri kamu, pastikan lengan kirinya tergantung di bahumu, lalu bergesekan di sisi kirinya dan kembali, mulai turun di pinggulnya. Biasanya setelah dua atau tiga kali mencoba, kamu akan mendengar sendawanya.
7. Overstimulasi
Mungkin bayi kamu mendapatkan sensorik berlebihan berkali-kali. Bayi masih terbiasa dengan semua keributan itu, jadi mungkin tidak perlu banyak yang membuatnya kesal. Sebaiknya bawa pulang bayi dan rileks saat dia tampak terlalu bersemangat. Atau berjalan-jalan bersama.
Lingkungan segar, tenang dan/atau akrab mungkin akan membuatnya lebih baik. Tapi jangan terlalu berusaha sepenuhnya menjauhkannya dari rangsangan, karena stimulasi itu bagus bagi perkembangan anak. Tapi bentuk terbaiknya untuk bayi adalah stimulasi satu lawan satu dengan yang dicintai.