Menstruasi Normal
Pada umumnya, siklus menstruasi normal rata-rata terjadi setiap 28 hari. Ada pula yang memiliki siklus haid sekitar 25 sampai 35 hari. Ini masih terhitung normal. Menstruasi yang normal berlangsung antara tiga sampai tujuh hari.
Saat menstruasi, wanita akan mengalami perdarahan dari vagina selama 2 hari sampai satu minggu, dengan volume darah rata-rata sekitar 30-70 mililiter. Tetapi ada sebagian wanita yang mengeluarkan darah yang lebih banyak. Volume perdarahan terbanyak selama menstruasi terjadi pada hari pertama dan kedua.
Darah yang keluar pada umumnya berwarna merah terang seperti buah ceri ranum. Meski begitu, seberapa merahnya akan bervariasi juga antar satu wanita dan yang lainnya. Warna merah terang biasanya paling terlihat pada hari menstruasi pertama dan kedua, karena darah yang keluar di awal biasanya masih segar dan alirannya cukup deras. Di hari-hari terakhir menstruasi, darah yang keluar akan berubah kecokelatan karena “usia”nya sudah tua.
Pada saat menstruasi, kita juga mengalami kondisi tubuh yang mungkin tidak bersahabat tapi itu normal dalam menstruasi, seperti perut kembung, kram pada perut bagian bawah dan punggung, sulit tidur, payudara sensitif, muncul jerawat, perubahan mood.
Menstruasi Tidak Teratur
Menstruasi yang tidak lancar biasanya terjadi pada beberapa tahun pertama setelah mengalami menstruasi (masa pubertas). Namun, jika menstruasi tidak lancar terjadi bukan di beberapa tahun pertama mengalami menstruasi, maka hal tersebut bisa dikatakan sebagai menstruasi tidak teratur. Menstruasi dikatakan tidak teratur apabila:
- Siklus menstruasi yang berlangsung kurang dari 21 hari (Polymenorrhe).
- Siklus menstruasi lebih panjang, atau tidak terjadi menstruasi lebih dari 35 hari, namun kurang dari 90 hari (Oligomenorrhea).
- Tidak mengalami menstruasi dalam waktu 3 bulan berturut-turut (Amenorrhea).
- Pendarahan menstruasi yang berlangsung lebih lama dan volume darah lebih banyak (Menometrorrhagia).
Penyebab Menstruasi Tidak Teratur
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi penyebab menstruasi yang tidak teratur, antara lain:
- Terlalu banyak beban pikiran dapat mempengaruhi hypothalamus yakni salah satu bagian otak yang mengatur hormon periode haid. Jika hypothalamus terganggu maka hormon menjadi tidak seimbang dan siklus haid pun tidak teratur.
- Perubahan berat badan yang drastis bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur.
- Perimenopause adalah masa sebelum menopause. Pada masa ini, siklus datang bulan menjadi tidak lancar dan tidak teratur.
- Penggunaan alat kontrasepsi, seperti IUD (spiral) atau pil KB. Kedua alat kontrasepsi ini bisa menyebabkan perubahan pada siklus haid.
- Gangguan tiroid, pada leher terdapat kelenjar tiroid yang memengaruhi keseimbangan hormon untuk mengatur metabolisme tubuh dan juga periode datang bulan.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau kelainan rahim, dapat menjadi salah satu penyebab siklus haid jadi tidak teratur. Ovarium polikistik disebabkan oleh adanya kista kecil dalam indung telur yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Ciri-Ciri Menstruasi yang Berbahaya
Berikut ini adalah beberapa perubahan yang dapat terjadi yang bisa menandakan menstruasi tidak normal yang dapat membahayakan tubuh kita.
- Volume menstruasi lebih banyak dari biasanya. Jika Moms sampai perlu mengganti pembalut hampir tiap jam, maka dapat dikategorikan mengalami kondisi yang berbahaya. Kehilangan banyak darah menyebabkan tubuh kehilangan zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, jumlah sel darah merah akan berkurang secara signifikan sehingga menyebabkan anemia.
- Menstruasi melambat atau bahkan berhenti (amenorea). Umumnya ini terjadi secara natural pada sekitar usia 50-an tahun. Namun yang perlu diwaspadai adalah jika amenorea terjadi sebelum usia 40. Pada usia ini, kemungkinan yang dapat menjadi penyebab berhentinya menstruasi adalah hamil, pola makan tidak sehat, olahraga terlalu berat, sedang dalam masa menyusui, obesitas, mengonsumsi pil KB. Jika tidak dalam kondisi tersebut sebaiknya periksakan ke dokter.
- Mengalami nyeri haid yang berlebihan. beberapa wanita merasakan nyeri yang lebih parah sehingga membuat mereka tidak mampu beraktivitas. Kondisi ini disebut dismenorea yang dapat disertai oleh gejala-gejala lain seperti mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada punggung, dan diare. Nyeri berlebihan saat haid ini dapat menjadi indikasi terhadap adanya penyakit tertentu, seperti endometriosis dan fibroid. Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
- Mengalami pendarahan saat sedang tidak haid. Jika terjadi kodisi seperti ini, sebaiknya segera diperiksakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan, misalnya luka pada vagina, hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker.
Cara Mengembalikan Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
Berikut ini beberapa cara mengembalikan siklus menstruasi yang tidak teratur menjadi teratur:
- Ubah gaya hidup, dengan memperbaiki pola makan dengan memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, jangan mudah stress, melancarkan pencernaan dan mengontrol nafsu makan sehinga mencegah berat badan naik atau turun berlebihan.
- Ganti alat kontrasepsi, beberapa perempuan biasanya mengalami menstruasi yang tidak teratur saat menggunakan Nexplanon, DepoProvera, atau IUD.
- Coba obat-obatan herbal yang dapat dibuat di rumah, bahan-bahan yang bisa digunakan di antaranya ketumbar, lidah buaya, jahe, kayu manis, pepaya muda, dan kunyit.
- Konsultasikan ke dokter. Jika siklus haid tidak teratur secara berkepanjangan, jangan ragu untuk segera mengeceknya ke dokter, karena dapat dideteksi apa yang menyebabkan menstruasi tidak teratur, dikhawatirkan ada penyakit serius sehinggan menstruasi tidak berjalan lancar.