KRL (Kereta Rel Listrik) jurusan Bogor-Jakarta Kota mengalami kehenohan pada kamis, 24 April lalu. Hal tersebut disebabkan oleh seorang ibu muda yang melahirkan. Wanita tersebut diketahui bernama Nabila Putri usia 21 tahun. Kejadian langka ini sempat direkam oleh beberapa penumpang KRL lain, dalam rekaman tersebut terlihat wanita yang dijaga oleh beberapa petugas KRL dan tampak masih lemas karena baru saja dibantu untuk melahirkan bayinya.
Akibat kejadian ini, kerata yang seharusnya berhenti di stasiun Jakarta Kota harus berhenti sebentar di stasiun UI Depok guna mengevakuasi ibu dan bayi tersebut.
Kronologi Ibu Muda Melahirkan di KRL Bogor
Kejadian ini bermula ketika Nabila Putri, seorang ibu muda yang tengah hamil naik KRL dari
stasiun Bogor menuju Jakarta Kota. Awalnya Nabila hanya duduk dan tampak baik-baik saja, tapi
tiba-tiba ia kesakitan hingga dibantu oleh beberapa petugas KRL dan akhirnya melahirkan di
dalam kereta.
Akhirnya pukul 12.20 WIB masinis KRL KA 1172 mengirim informasi agar dapat berhenti di stasiun UI Depok guna mengevakuasi Nabila beserta bayinya. Pukul 12.30 Nabila Putri beserta bayinya yang sudah lahir lalu dievakuasi ke Rumah Sakit Universitas Indonesia menggunakan ambulans dan kereta melanjutkan perjalanannya.
Kondisi Bayi
Meskipun sudah mendapatkan pertolongan yang cukup sigap dari petugas KRL, sayangnya bayi
Nabila Putri yang dilahirkan meninggal dunia karena lahir dalam keadaan prematur, yaitu usia kehamilan baru memasuki 18 minggu. Bayi yang lahir dengan bobot 500 gr ini memang sudah tidak memiliki tanda-tanda kehidupan saat dibawa ke rumah sakit, dan menurut Dr. Vita Silviana, Sp.OG yang menangani kasus ini, kejadian yang dialami Nabila tidak bisa dikatakan sebagai kasus kelahiran, karena bayi yang dikandungnya masih berusia 18 minggu. Kejadian ini dikategorikan sebagai abortus atau keguguran.
Kondisi Ibu
Nabila Putri yang saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) kondisinya sudah berangsur-angsur stabil dan membaik meskipun ia harus kehilangan bayinya. Nabila Putri bisa keguguran di KRL bukan dikarenakan berdesakan atau kelelahan, namun karena ia sudah merasakan kontraksi sejak malam sebelumnya. Saat ini pihak Dinas Kesehatan Kota Depok sudah memberikan bantuan biaya kesehatan secara menyeluruh ke pada Nabila melalui dana Bansos.
Risiko Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur memang tidak dapat diprediksi dan bisa saja dialami oleh ibu hamil manapun. Namun, kelahiran prematur dapat diminimalisir dengan cara mengetahui ibu hamil mana yang lebih berisiko mengalaminya. Spesialis Anak dan Konsultan Perinatologi RSPI, Dr. dr Rinawati Rohsiswatmo mengatakan bahwa kelahiran prematur bisa lebih rentan dialami oleh ibu hamil dengan usia yang masih terlalu muda, yaitu di bawah 18 tahun.
Selain belum matang secara fisik, ibu hamil dengan usia di bawah 18 tahun juga belum matang secara mental dan kesehatan. Selain karena faktor usia, risiko kelahiran prematur juga bisa dialami oleh ibu hamil dengan preeklamsia (hipertensi selama masa kehamilan), pendarahan, dan juga infeksi.