Kesadaran untuk memberikan ASI kepada bayi kini sudah semakin tinggi. Selain karena banyaknya informasi tentang manfaat pemberian ASI eksklusif untuk bayi, para ibu menyusui sekarang juga dipermudah dengan banyaknya alat bantu menyusui, seperti pompa ASI, tempat penyimpanan ASI, hingga jasa layanan untuk mengantarkan ASI kepada bayi.
Para ibu pekerja, yang tidak bisa menyusui langsung karena tidak setiap saat berada di dekat bayinya kini lebih banyak yang memilih untuk memerah ASI nya kemudian menyimpannya untuk diberikan kepada sang bayi. ASI perah yang di'stok' oleh ibu menyusui ini menjadi salah satu barang berharga bagi ibu dan bayi, sehingga sering kali ibu harus senantiasa membawa ASI perah guna memenuhi kebutuhan menyusu bayinya, termasuk ketika travelling menggunakan pesawat.
Tips Membawa ASI di Pesawat
Membawa ASI perah selama perjalanan menggunakan pesawat mungkin terdengar merepotkan. Tapi, banyak moms yang tidak memiliki pilihan lain karena hal tersebut merupakan salah satu kebutuhan dasar bayinya. Dalam aturan penerbangan pun sebenarnya moms tidak dilarang untuk membawa ASI perah, asalkan mengikuti peraturan penerbangan yang ada. Berikut beberapa tips untuk moms yang akan melakukan penerbangan dan membawa ASI perah.
Ketahui Peraturan Penerbangan tentang ASI
Sebelum moms bepergian menggunakan pesawat, entah itu untuk tujuan domestik maupun luar negeri sebaiknya cari tahu informasi tentang peraturan membawa ASI dalam maskapai pesawat yang akan moms naiki. Cari tahu informasi secara detail, dan jika moms merasa ada aturan yang memberatkan dan tidak sesuai dengan peraturan Dirjen Perhubungan Udara nomor SKEP/43/III/2007 tentang Penanganan Cairan, Gel, Aerosol dan Gel yang dibawa oleh penumpang ke dalam kabin pesawat, moms boleh melakukan protes. Jangan lupa juga untuk mengecek peraturan pembawaan ASI perah ini di negara atau tempat tujuan.
Simpan ASI dalam Botol Plastik
Selain aturan dalam membawa ASI, moms juga perlu memperhatikan media penyimpanan ASI perah yang akan dibawa. Sebaiknya simpan ASI di dalam botol plastik karena media ini terbilang paling aman. Dari pada menanggung risiko ASI bocor karena botol kaca atau kantong zipper pecah dan robek akibat tertindih atau terbanting, moms sebaiknya membeli botol plastik sebagai persiapan sebelum bepergian menggunakan pesawat dengan membawa ASI perah (ASIP).
Simpan ASI di Cooler Bag dan Beri Tanda
Menyimpan ASI perah yang akan dibawa di dalam cooler bag adalah hal yang wajib moms lakukan. Selain untuk menjaga agar ASI tetap awet, cooler bag juga berguna untuk memisahkan ASI perah dengan bawaan lain. Jangan lupa juga untuk menyisipkan ice pack ke dalam cooler bag jika perjalanan cukup lama, dan memberi tanda pada cooler bag berupa tulisan 'ASI' atau 'Breastmilk" agar petugas lebih berhati-hati dengan bawaan tersebut.
Tutup Rapat Cooler Bag
Sebelum pergi, pastikan jika moms telah menutup cooler bag dengan rapat. Pastikan hal yang sama setelah petugas bandara melakukan pemeriksaan terhadap bawaan moms. Menutup cooler bag dengan rapat dilakukan untuk menjaga ice pack agar berfungsi optimal dalam mengawetkan ASIP. Moms juga tidak mau kan jika tiba-tiba ada ASIP yang hilang atau 'menggelinding' selama perjalanan karena cooler bag yang tidak tertutup dengan rapat?
Informasikan pada Petugas tentang Cooler Bag yang Dibawa
Ini merupakan hal terakhir yang sangat penting. Petugas wajib tahu cooler bag yang moms bawa dan isi dari cooler bag tersebut. Jangan lupa juga untuk menginfokan jumlah ASIP serta ice pack yang moms bawa. Pastikan pula selama pemeriksaan petugas tidak melakukan tindakan lebih dari memeriksa ASIP secara visual dan melakukannya secara higienis. Jika moms tidak diperkenankan oleh petugas membawa ice pack karena dikhawatirkan mencair di perjalanan, mintalah petugas untuk menitipkan ASIP di dalam lemari pendingin pesawat.